Perkuat Implementasi ETPD, Begini Strategi Ridwan Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak maupun retribusi. PAD berpotensi melonjak pesat, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar, dan bank bjb, berupaya memperkuat implementasi ETPD, baik di lingkungan pemda provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota di Jabar.

Ridwan Kamil menyatakan, pandemi Covid-19 memaksa semua pihak, mulai dari pemerintah, perbankan, sampai masyarakat, harus beradaptasi dengan teknologi atau digital.

Baca Juga:  One Day No Rice, Apakah Itu?

“Masyarakat yang paling adaptif adalah masyarakat yang paling selamat. Salah satu unsur dalam adaptasi sebagai yang survive adalah beradaptasi dengan teknologi,” kata Ridwan Kamil saat Rapat Koordinasi Virtual seluruh pemda di wilayah Jabar, Kamis (18/3/2021).

Menurutnya, Pemprov Jabar saat ini terus berupaya mewujudkan visi menjadi Provinsi Digital Terdepan di Indonesia, bahkan level Asia. Dalam pemulihan ekonomi, lanjut Ridwan Kamil, percepatan digitalisasi ekonomi untuk industri besar, menengah dan kecil, termasuk UMKM, dilakukan.

Baca Juga:  143 Anak di Kota Bandung Ajuan Dispensasi Menikah

“Kami sudah membuat cetak biru yang disebut Jabar Digital Province. Terdiri dari mereformasi digital pemerintahan, kemudian berinovasi dengan menghadirkan pemerintahan dinamis, membuat konsep smart city di level kabupaten/kota,” ucapnya.

Ridwan Kamil menuturkan, percepatan digitalisasi ekonomi harus bersifat inklusif. Artinya, tidak hanya fokus di pemerintahan, tetapi juga masyarakat. Salah satu inovasi yang digagas Pemda Provinsi Jabar dan sudah diakui di level Asia Pasifik adalah Desa Digital.

“Akan hadir society 4.0. Ibu-ibu di desa sudah melakukan digital banking melalui gawai. Proses itu harus kita lakukan, baik secara edukasi, intervensi, dan edukasi secara informal,” tuturnya.

Baca Juga:  Petimbangkan Tiga Hal Ini Sebelum Kalian Resign Dari Pekejaan

Selain melalui inovasi, pengembangan digitalisasi ekonomi pun harus diperkuat secara bersama-sama dalam bentuk kolaborasi serta sinergi antar lembaga, dan semua pemangku kebijakan.

Ridwan Kamil mencontohkan bagaimana kolaborasi dan inovasi pembayaran pajak membuat nilai e-samsat melalui Samsat Jbret naik hingga 34,5 persen di tengah pandemi Covid-19.

“Kolaborasi tentu kita butuhkan, sehingga Jabar ini dengan teori Pentahelix menjadi provinsi yang inovatif, dan juga selalu gotong-royong,” tutupnya. (RNU)