Sebelum Berangkat, Peserta PON XX Papua Wajib Divaksin Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Semua peserta PON XX Papua 2021 diwajibkan melakukan vaksinasi Covid-19 sebelum berangkat ke Papua. Hal tersebut diketahui setelah hasil pertemuan Panitia Besar PON XX Papua dengan pengurus KONI Pusat.

Wakil Ketua KONI Pusat sekaligus juga Ketua Panwasrah PON XX Papua Suwarno mengatakan bahwa tidak hanya atlet saja yang divaksin. Tetapi para ofisial dari masing-masing provinsi maupun panitia pelaksana agenda PON XX di Papua wajib mendapat vaksin sebelum terlibat di dalamnya.

Baca Juga:  Jelang HUT RI ke-75, Polres Purwakarta Gelar Baksos

“Bahkan masyarakat di sekitar lokasi pertandingan (venue) pun wajib mendapat vaksin sehingga pelaksanaan PON pada 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang, tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19,” kata Suwarno dikutip dari laman pemerintah provinsi Papua, Minggu (21/3/2021).

Dia mengungkapkan, seluruh KONI masing-masing provinsi selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerahnya agar baik atlet maupun ofisial bisa segera divaksin. Karena waktu pelaksanaan PON XX Papua, lanjut Soewarno, sudah semakin dekat sehingga di sisa waktu saat ini dapat dimanfaatkan untuk melengkapi hal-hal yang kurang.

Baca Juga:  Diskominfo Catat Ada 1000 Titik Blank Spot di Jabar

Soewarno menyatakan bahwa waktu pelaksanaan PON tinggal 196 hari jika berhitung mulai sekarang sampai dengan 2 Oktober 2021. Tapi sebenarnya ada beberapa cabor yang bertanding menggunakan venue pada 19 September.

“Sebagian atlet dan ofisial sudah ada yang datang dan bertanding pada tanggal 21 September,” ungkapnya.

Soewarno menyatakan, waktu pelaksanaan tinggal 184 hari sehingga panitia harus efektif mempersiapkan segalanya termasuk proses pelaksanaan vaksin Covid-19. Pada kesempatan itu, Suwarno mengimbau semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan PB PON Papua untuk fokus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan mengingat waktu pelaksanaan semakin dekat.

Baca Juga:  Lindungi Masyarakat dari Corona, Jokowi Gelontorkan Dana Rp203,9 T

“Kalau bisa bidang-bidang yang ada segera turun ke klaster untuk menentukan kebijakan apa yang dibuat setelah atlet dan ofisial dari luar Papua tiba. Tentunya ini dilakukan paling lambat usai CDM meeting awal bulan depan,” tutupnya. (Red)