DEEP: Hormati Putusan MK Soal Sengketa Pilkada Kabupaten Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati meminta kepada seluruh pihak agar legowo menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa Pilkada Kabupaten Bandung 2020.

Sebelumnya, permohonan sengketa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung diajukan oleh pasangan calon nomor urut 1, yakni Kurnia Agustina dan Usman Sayogi. Namun, majelis hakim MK menolak gugatan sengketa Pilkada Kabupaten Bandung itu.

“Apapun yang telah diputuskan oleh hakim MK harus dihormati demi menjaga kondisi di daerah agar tetap kondusif, serta menghormati putusan hukum dari lembaga tinggi negara yang bersifat final,” kata Neni, Minggu (21/3/2021).

Menurut dia, kondisi wilayah yang aman dan kondusif menjadi salah satu prasyarat utama untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dicanangkan, yang pada akhirnya ditujukan untuk kemajuan daerah lima tahun ke depan. 

Baca Juga:  Balita Ferdi Tewas Dianiaya, Bibi Korban Jadi Tersangka

DEEP juga mendorong kepada pihak terkait untuk siap mengawal dengan maksimal agar jangan sampai terjadi gejolak politik yang timbul setelah ada putusan MK. Bagaimanapun, dalam perselisihan politik yang dirugikan adalah rakyat. 

“Layaknya sebuah kompetisi dalam pemilihan, menang dan kalah adalah sebuah keniscayaan, peserta pilkada harus siap menerima apapun hasilnya. Sudah sepatutnya kita memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, bagaimana menjadi negarawan yang memang dicintai oleh masyarakat,” katanya.

Neni meyakini bahwa pasangan calon Kurnia Agustina dan Usman Sayogi memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, yang telah mengikrarkan siap menang dan siap kalah. Jiwa patriotisme ini pun sejatinya tidak hanya berlaku bagi peserta pilkada tapi juga seluruh tim pemenangan, relawan, ataupun pendukung lainnya. 

Baca Juga:  Logos Gelar Sekolah Analisa Anggaran Mulai dari Depok

Neni juga meminta kepada pasangan calon nomor 3, Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan sebagai insan yang demokratis, sudah selayaknya untuk mensyukuri segala nikmat yang sudah didapatkan. 

“Ini adalah karunia Illahi yang tak semua orang bisa dapatkan. Ikhtiar maksimal yang dilakukan selama tahapan kampanye untuk meyakinkan kepada pemilih, ternyata membuahkan hasil,” katanya.

Kesempatan menjadi bupati dan wakil bupati, kata dia, tentu tak boleh disia-siakan. Seluruh daya upaya perlu dikerahkan untuk memajukan dan menyejahterakan rakyat. 

Baca Juga:  Hari Jadi Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain Sampaikan Harapan Ini

“Realisasikan visi misi yang sudah diusung secara bertahap untuk membuktikan kepada rakyat, bahwa yang menjadi ketentuan pilihannya tidaklah salah,” kata Neni.

Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, imbuh dia, juga harus lebih diprioritaskan. Dia pun berharap agar segala program yang telah diusung dapat bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bandung, serta ramah terhadap perempuan dan anak.

Kabupaten Bandung, Neni menilai, masih memiliki pekerjaan rumah yang besar. Hal tersebut menjadi tantangan kepemimpinan Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan. 

Neni juga mengapresiasi kinerja KPU, Bawaslu serta seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk dapat mensukseskan dan mengawal pilkada yang berkualitas dan berintegritas di Kabupaten Bandung. (Yoy)