Ridwan Kamil Targetkan TPPAS Lulut Nambo Beroperasi Mulai Akhir 2021

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) menargetkan pengolahan sampah menjadi energi di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo dapat beroperasi pada akhir 2021.

Menurutnya, target tersebut ditetapkan setelah Pemprov Jabar menggandeng perusahaan asal Jerman EUWELLE Environmental Technology GmbH untuk mengembangkan TPPAS Lulut Nambo.

Pengembangan TPPAS Lulut Nambo sempat terhenti usai konsorsium PT Jabar Bersih Lestari (JBL) yang mendapat amanah mengalami wanprestasi.

“Hari ini sudah diumumkan prosesi kerja sama, maka saya ingin langsung kerja. Saya titip akhir tahun ini sudah dipakai minimal tahap 1 dan full-nya tahun depan,” kata Ridwan Kamil, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga:  Untuk Kesekian Kali KPU Cianjur Dijatuhkan Sanksi Oleh DKPP RI

“Yang bikin kita yakin dengan investor dari Jerman adalah mereka proyeknya sudah banyak, sehingga kita lebih reugreug (aman) ini bisa berjalan sesuai waktu,” tambahnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, pemilihan investor TPPAS Lulut Nambo melalui proses lelang yang komprehensif dan adil. EUWELLE pun sudah memenuhi syarat yang dibuat. Mulai dari teknologi sampai kondisi finansial.

“Provinsi Jabar sudah dikatakan bahwa pengelolaan sampah harus dijadikan sesuatu yang bermanfaat, sehingga akan dikenal sebagai provinsi yang ramah lingkungan, semua kita selesaikan menjadi lebih terukur,” jelasnya..

Baca Juga:  Begini Tips Menghindari Kasus COD Fiktif yang Bisa Merugikan Kalian

Sampah yang masuk TPPAS Lulut Nambo rencananya akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), biogas, kompos, dan produk energi dari sampah lainnya.

TPPAS Lulut Nambo memiliki luas sekitar 55 hektar. 15 hektar di antaranya akan digunakan sebagai tempat pemrosesan dan pengolahan sampah. Sisanya akan dibangun jalan, tempat pengolahan air, dan perkantoran.

Ridwan Kamil menuturkan, TPPAS Lulut Nambo akan mengelola sampah di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Tangerang Selatan.

Baca Juga:  Hary Tanoe Boyong Istri dan 4 Anaknya Nyaleg Lewat Partai Perindo

“Karena pengelolaan sampah di Jabar itu sudah diputuskan harus regional tidak boleh satu-satu, maka wilayah Bogor, Bogor, Depok dan Tangsel itu oleh Lulut Nambo,” tuturnya.

Sedangkan untuk wilayah Bandung Raya, lanjut Ridwan Kamil, akan dikelola TPPAS Legok Nangka, dan untuk daerah lain sedang disiapkan, seperti Ciayumajakuning satu lokasi, Bekasi-Bekasi-Karawang-Purwakarta satu lokasi.

“Jadi minimal kita butuh tiga sampai empat proyek skala besar sehingga Jabar dikenal provinsi yang ramah lingkungan,” tutupnya. (RNU)