JABARNEWS I CIANJUR – Petani warga Kampung Citangkolo RT 3/2, Desa Karyabakti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, budidaya tanaman jambu kristal.
Ketua Kelompok Tani Eti Rusyati (45) warga setempat membenarkan, awalnya bersama teman petani lainnya tanam pepaya California. Tapi karena ada hama patek, sehingga merugi lalu mencoba beralih ke tanam jambu kristal.
“Ternyata cocok untuk di daerah Desa Karyabakti dan usia 17 bulan sudah berbuah dapat menghasilkan buah bagus,” katanya, Kamis (24/3/2021).
Sementara, lahan budidaya tersebut ditanam seluas 3000 meter, dinilai sangat cocok dan bagus cepat menghasilkan untuk panen. Dan, rencana budidaya menanam pohon jambu kristal ini akan dijadikan ikon wisata buah-buahan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Ia mengungkapkan, mengurus dan merawat tanam pohon jambu kristal cukup dengan tiga orang pekerja di atas tanah seluas 3000 meter. Dan, hasil panen untuk bulan ini meningkat per minggu mencapai 80 kilogram.
“Sangat membantu di masa pandemi Covid-19 serba susah,” aku Eti.
Ia menuturkan, bedanya buah jambu kristal dan jambu biasa itu sangatlah jauh. Kalau buah jambu kristal biji sedikit rasanya renyah kemudian, buah jambu biasa biji banyak rasanya keras.
Saat ini pemasarannya baru di Kecamatan Cidaun dan Sindangbarang, seminggu sekali banyak pengunjung mau datang.
“Membeli pada datang ke lokasi kebun untuk petik sendiri,” ucap Eti.
Ia berharap, mudahan-mudahan ke depan para petani jambu kristal mendapat bantuan atau lirikan perhatian dari pemerintah baik daerah dan pusat. Bantuan baik itu melalui bibit, pupuk dan lain lainnya.
“Supaya bisa lebih luas lagi untuk mengembangkan budidaya,” pungkas Eti.
Sementara Itu, Kepala Desa Karyabakti Sunadi mengatakan, rencananya ke depan terkait buah-buahan ditanam oleh para petani, akan dijadikan ikon wisata buah-buahan.
“Sudah mulai berjalan dipasarkan sekarang ini jambu kristal yang lokasi ada di Kampung Cikantolo,” katanya.
Sementara ini, ia menambahkan, data baru tertanam 1.200 pohon jambu kristal di atas lahan kurang lebih 3.000 meter persegi dan hasil panennya baru bisa mengcover konsumen atau pengunjung dari daerah sekitar dulu.
“Jadi belum merambah ke luar daerah,” singkat Kades Desa Karyabakti. (Mul)
