Bio Farma Sudah Produksi 24 Juta Dosis Vaksin Sinovac Hingga 23 Maret

JABARNEWS | JAKARTA –  Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, per 23 Maret 2021, Bio Farma sudah memproduksi 24 bets atau 24 juta dosis dari target 30 bets vaksin Sinovac sudah diterima Bio Farma.

Bambang menuturkan, proses produksi untuk 30 bets ini dijadwalkan hingga 3 April 2021. Namun, dari vaksin yang sudah diproduksi dan sudah mendapatkan proses pelulusan produk atau lot release dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ada 17 bets atau 17 juta dosis.

Bambang menuturkan, sebagian vaksin yang telah mendapatkan lot release dari BPOM telah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia.

Baca Juga:  Aksi Dua Pencopet Wanita di Citimall Kota Sukabumi Terekam CCTV

“Dari 17 juta dosis ini yang sudah didistribusikan sebanyak 16.469.040 dosis,” kata Bambang, Rabu (24/3/2021).

Selanjutnya, selain vaksin Sinovac, Bambang juga mengatakan, Bio Farma juga telah mendistribusikan 830.640 dosis vaksin Astrazeneca ke provinsi sesuai arahan oleh Kemkes. Sebagaimana diketahui, stok vaksin saat ini untuk vaksinasi nakes, kelompok lansia, dan petugas pelayanan publik dalam program vaksinasi nasional.

Baca Juga:  Kabar Peringatan LIPI Soal Gempa Jawa Hoax

Bambang menambahkan, dengan kerja sama dengan Sinovac, maka mereka akan mengirim bahan baku sebanyak 140 juta untuk diproduksi di Indonesia. Bahan baku ini akan dikirim secara bertahap hingga Juli 2021. Sementara saat ini, bahan baku yang sudah didatangkan sebanyak 35 juta dosis dalam bentuk bulk pada kedatangan vaksin tahap 3-5.

Oleh karena itu, Bambang menegaskan, kedatangan tahap I dan II sebanyak 3 juta dosis merupakan vaksin jadi. Vaksin jadi tersebut telah tuntas digunakan untuk penyuntikan terhadap nakes.

Baca Juga:  Tips Mengantisipasi Blind Spot Pada Mobil

“35 juta bulk ini Bio Farma sedang produksi dan kurang lebih 30 bets atau 30 juta dosis, Yang sebagian sudah kita distribusikan dan sedang dipakai untuk vaksinasi petugas pelayan publik dan lansia. Itu kan dari produksi Bio Farma, “ ujarnya.

Bambang menyebutkan, 35 juta dosis diterima dalam bentuk bulk menjadi 30 juta bets karena vaksin bulk Sinovac melewati proses filling ke vial 10 dosis dengan overfill volume. Adapun overfill adalah ekstra volume vaksin yang disiapkan untuk mengantisipasi proses filling ke dalam kemasan multidose. (Red)