Enam Kali Pergantian Kapolres, Kematian Anak Dari Perwira TNI AL Ini Belum Terungkap

JABARNEWS | BANDUNG – Enam tahun sudah kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori alias Ace seorang mahasiswa Universitas Indonesia belum terkuak. Bahkan kasus ini bisa dibilang mangkrak.

Seiring berjalannya waktu, enam kali pula jabatan Kapolres di Depok berganti, dari Kombes Ahmad Subarkah, Kombes Dwiyono, Kombes Harry Kurniawan, Kombes Herry Heryawan, Kombes Didik Sugiarto, hingga terakhir Kombes Azis Andriansyah. Namun, kasus pembunuhan Ace belum juga menemukan titik terang.

Bahkan, pimpinan baru, Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar yang menjabat mulai Januari lalu turut mencuatkan janji serupa. “Itu (misteri kematian Akseyna) jadi utang, PR buat Polres Depok. Insya Allah, nanti kami lihat dulu. Saya baru satu hari (menjabat), nanti saya pelajari, nanti Insya Allah,” kata Imran, Jumat (8/1/2021).

Baca Juga:  Ini Salah Satu Tempat Paling Mematikan di Bumi

“Segala persoalan yang belum terselesaikan saya akan pelajari dulu, tapi insya Allah itu (misteri kematian Akseyna) pasti, harus,” tambahnya.

Dari informasi yang didapat, terbaru pengusutan kasus ini yang sudah dilakukan jajarannya.

Mengutip dari laman kompas.com, ayahanda Ace, Marsekal Pertama TNI Mardoto, mengaku bahwa keluarga tak hilang harapan. “Semoga yang dijanjikan itu, tahun ini terbukti. Kami sudah kenyang diberi janji, tapi enggak putus harapan,” kata Mardoto, Kamis (25/3/2021).

Lebih mengejutkannya, Mardoto juga tak pernah tahu kabar terbaru dari polisi. Polisi terakhir menyapanya 1,5 tahun silam.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas Guru, Nadiem Makarim Akan Ubah Kepala Sekolah

“Pernyataan bahwa kasus ini terus dilakukan penyelidikan sampai terungkap pelakunya. Tidak pernah update selama 1,5 tahun, tidak tahu perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi. Yang jelas, polisi janji menuntaskan, termasuk Kapolres Depok yang sekarang, menyatakan begitu di media,” ungkapnya.

Meski demikian, Mardoto yakin, polisi masih memiliki kemampuan untuk mencari pembunuh anaknya yang diduga masih berkeliaran.

“Polisi kan enggak kurang akal, dan dengan scientific investigation method, polisi punya kemampuan untuk itu, meski TKP rusak,” kata dia. “Hanya, mau melakukan atau tidak?” pungkas Mardoto.

Sementara itu, masih melansir dari kompas.com, Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menganggap penyelesaian kasus Ace tidak gampang.

Baca Juga:  KPU Kabupaten Sukabumi Telah Menerima Dua Pasang Calon Yang Mendaftar

“Ini memang penyakit di kepolisian, menghadapi cold cases (kasus-kasus mangkrak), namun dengan gaya biasa,” ucap Adrianus

“Kalau kita bicara pengalaman negara di luar negeri, Eropa terutama, maka kasus-kasus yang tidak bisa diungkap dimasukkan ke dalam cold cases yang kemudian cara penanganannya beda dengan kasus-kasus yang datang ke kepolisian dan asumsinya dapat dipecahkan dengan mudah,” lanjutnya.

Adrianus menjelaskan, struktur kinerja Polri tidak memungkinkan untuk mengusut kasus-kasus mangkrak semacam ini. Polisi cenderung akan mengutamakan kasus-kasus hangat yang lebih terjamin pengungkapannya. (Red)