Proyek Cirebon Power Datangkan Rezeki Bagi Penjahit

JABARNEWS | CIREBON – Keberadaan proyek pembangunan pembangkit listrik Cirebon Power unit 2, sangat dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat sekitar. Salah satunya, dialami oleh para penjahit yang berada di desa yang berdekatan dengan pembangkit.

Adanya keberadaan proyek pembangkit listrik ini, membuat orderan yang didapatkan oleh para penjahit cukup membludak setiap bulannya. Orderan tersebut didapatkan dari perusahaan yang terlibat langsung dalam pembangunan proyek ataupun dari pribadi para pekerja.

Juriah, salah satu penjahit asa Desa Kanci Kulon mengatakan, pesanan pembuatan wearpack (seragam) para pekerja di PLTU Cirebon Power, setiap bulannya mencapai puluhan pesanan dengan harga yang bervariasi.

“Harganya tergantung dari bahan yang digunakan,” kata Juriah, Minggu (28/03/2021)

Namun menurutnya, para penjahit di wilayah Kanci Kulon, rata-rata menetapkan harga mulai dari Rp 150 ribu-Rp 180 ribu, untuk setiap seragamnya.

Baca Juga:  Elektabilitas RK Bisa Anjlok, Beberapa Data Survey Tidak Objektif

“Pembuatan seragam ini, dipesan oleh para pekerja dari sejumlah perusahaan yang berbeda,” ucapnya.

Juriah mengungkapkan, dalam setiap bulannya, para penjahit di wilayah Desa Kanci Kulon saja, bisa mendapatkan order pembuatan seragam, hingga 30 buah. Pesanan tersebut bisa dalam bentuk kolektif maupun perorangan.

“Ada yang langsung bikin banyak, ada juga satuan, semua kita terima,” ungkapnya.

Tingginya orderan yang dilakukan oleh para pekerja dari PLTU Cirebon Power, juga dibenarkan oleh Hasanah. Saat ini, dirinya juga sedang mengerjakan sejumlah pesanan seragam dari para pekerja di PLTU Cirebon Power.

“Belakangan ini, kami lagi mengerjakan orderan dari PLTU Cirebon Power, untuk para karyawannya,” tuturnya.

Baca Juga:  Kasus Asabri, Kejagung Periksa Petinggi Perusahaan Manajer Investasi

Hasanah mengatakan, harga yang ditetapkan, tergantung juga dari model yang diinginkan oleh pemesan. Jika yang biasa saja, mungkin bisa lebih murah. Namun jika menghendaki menggunakan bordir, harganya bisa lebih mahal.

“Karena, kami belum memiliki alat bordir sendiri, jadi menggunakan jasa pihak lain,” ujar Hasanah.

Community Development Officer Cirebon Power, Yanuar Barlianto mengatakan, pihaknya cukup bangga, karena pelatihan jahit yang diberikan oleh Cirebon Power, memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Terbukti dengan banyaknya alumni UMKM Jahit Cirebon Power, yang saat ini sudah membuka usaha sendiri,” papar Yanuar.

Yanuar mengatakan, walaupun sudah menjadi alumni di UMKM Jahit Cirebon Power, namun pihaknya masih sering berkomunikasi dan pendampingan.

Baca Juga:  Kapolres: Kabar Adanya Aksi Anarkis Geng Motor di Purwakarta adalah Hoaks

Bahkan, pihaknya juga masih terus memberikan peluang usaha bagi para alumni UMKM Jahit Cirebon. Order tersebut bisa berupa pembuatan pakaian, seragam, masker maupun goody bag.

“Memang, yang diutamakan oleh kita, yaitu yang saat ini berada di UMKM Jahit. Namun kami juga berbagi order untuk yang sudah mandiri,” imbuhnya.

Yanuar berharap, dampak positif yang dialami oleh masyarakat saat ini, bisa dirasakan seterusnya. Ia juga berharap pengetahuan jahit yang dimiliki oleh para alumni UMKM jahit Cirebon Power, bisa ditularkan juga kepada masyarakat lainnya.

“Kami sangat berharap, para alumni UMKM Jahit Cirebon Power bisa menularkan ke warga lingkungan sekitar,” tutupnya. (Arn)