Disperindag Jabar Umumkan Soal Bahan Pokok Jelang Ramadhan, Ini Katanya

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar meminta kepada warga Jabar untuk tidak khawatir menyikapi kemungkinan kelangkaan dan melambungnya harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Disperindag Jabar, M Arifin Soedjayana. Pihaknya menjamin bahwa stok dan harga bahan pokok tetap stabil memasuki bulan Ramadhan.

Arifin mengatakan, fluktuasi harga pangan hanya terjadi pada cabai rawit. Namun, menurutnya, harga cabai rawit akan kembali stabil saat panen raya tiba pada April dan Mei 2021 mendatang.

“Yang sedikit terganggu adalah cabai rawit. Stok sedikit berkurang, tapi masih tersedia. Bahan pokok lain, dari hasil pemantauan, stok dan harga masih aman,” kata Arifin dilansir dari Sindonews.com, Kamis (1/4/2021).

Baca Juga:  Info Penting untuk Calon Kepala Daerah dari Bareskrim Polri

Berdasarkan pantauan Disperindag Jabar dari lima pasar, yakni Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Baru pada minggu ketiga Maret 2021, harga beras berkisar Rp9.800 hingga Rp13.000 per kilogram (kg).

Adapun harga minyak goreng berkisar Rp12.833 hingga Rp14.700 per liter, gula pasir dalam negeri Rp13.400 per kg, daging sapi rata-rata sekitar Rp120.000 per kg, sedangkan harga daging ayam broiler Rp36.320 per kg.

Baca Juga:  Keren, Ponpes Al-Ittifaq Bandung Jadi Percontohan Nasional Digitalisasi Pertanian

Meski harga stabil dan tidak ada kelangkaan, kata Arifin, pemantauan dan pelaporan harga barang kebutuhan pokok akan intens dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Perdagangan tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Harga.

Koordinasi dan kolaborasi dengan perangkat daerah kata dia, terkait pangan, peternakan, pertanian, dan perikanan dalam mengawal ketersediaan barang kebutuhan pokok bakal terus dilakukan.

“Bersama Tim Satgas Pangan Jabar, kami meminta semua pihak yang menyimpan stok di luar kewajaran untuk menjual barang komoditas yang disimpannya ke pasar sesuai harga kewajaran atau harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan di konsumen,” imbaunya. Baca juga: Ketua DPD Minta Pemerintah Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

Baca Juga:  Ratusan Guru Madrasah Duduki Kantor DPRD Ciamis, Ada Apa?

Arifin menuturkan, pihaknya pun akan memperkuat kolaborasi dengan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) dan APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) apabila ada kenaikan harga secara signifikan dalam beberapa hari atau pekan ke depan.

“Masyarakat diharapkan dapat berbelanja dengan tenang ketika stok dan harga terkendali. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan. Jangan berlebihan,” tandasnya. (Red)