Keren.. Pemuda Purwakarta Ini Sulap Sampah Jadi Bernilai Ekonomis

JABARNEWS | PURWAKARTA – Bagi sebagian orang, kardus, kertas dan kayu bekas hanya sekedar tumpukan limbah sampah yang tak memiliki nilai ekonomis tinggi.

Tetapi hal itu berbeda saat ditangan Pajar Abdulrahman warga Kampung Coblong, Desa Palinggihan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta limbah tersebut disulap menjadi karya seni bernilai tinggi.

Di tangan dinginnya itu, Kardus, kertas dan kayu bekas disulap menjadi reflika robot, sepeda motor, pesawat terbang, rangka posil dinosaurus, rumah mini juga kapal finisi dan lainnya yang banyak dilirik para pecinta seni.

Baca Juga:  Review Singkat Realme 5 Pro, Speknya Tinggi Tapi Harganya Murah

“Saya tidak menunggu pesanan, buat dulu kalau ada yang tertarik kemudian saya jual,” tutur Pajar, Sabtu (3/4/2021).

Dijelaskannya, kardus dan koran digunakannya untuk karya seni reflika robot dan sepeda motor, sementara kapal terbang, rumah mini, rangka posil dinosaurus terbuat dari dasar kayu.

“Untuk kapal finisi menggunakan kayu, bambu juga teriplek ditambah asesories lain untuk mempercantik,” beber Pajar

Pajar mengaku, karya seni ini memiliki tingkat kesulitan berbeda, seperti membuat robot, sepeda motor dapat dikatakan lebih mudah dibandingkan membuat kapal finisi yang memakan waktu lima sampai enam hari untuk menyelesaikan per satu kapal.

Baca Juga:  Jelang Arus Balik, Pemudik Yang Akan Kembali Ke Jakarta Wajib Bawa Ini

“Pembuatan robot lebih mudah , per hari mampu menyelesaikan dua sampai tiga ada,” ucap dia.

Adapun harga, Pajar mematok harga beragam seperti robot ukuran 20 sentimeter Rp. 50 ribu rupiah, semetara untuk Perahu finisi Rp. 800 ribu rupiah.

“Penjualan baru sekitar Purwakarta aja. Sebetulnya ada pesanan dari Kalimantan tapi tidak saya sanggupi karena takut rusak ditambah belum ada modal untuk penunjang pengirimannya,” tutur Pajar.

Baca Juga:  Jelang Piala Menpora 2021, Latihan Perdana Persib Bandung Dilakukan Di Dua Tempat Ini

Selain itu, ia bercerita awal menggeluti usaha ini sejak 2019 lalu, sebelumnya ia bekerja sebagai buruh proyek.

Lantaran sudah cape bekerja sebagai buruh, maka ia mengembangkan keahlian yang dimiliki sejak di bangku sekolah.

“Sebetulnya dari 2016, tapi waktu itu belum fokus. Benar-benar fokus dari 2019 membuat reflika robot kemudian mulai mencoba membuat kapal finisi,” pungaksnya. (Gin)