Soal Terduga Zakiah Aini Teror Mabes Polri, IPW Sindir Listyo Sigit Prabowo

JABARNEWS | JAKARTA-– Indonesia Police Watch (IPW) menyebut serangan terduga teroris Zakiah Aini ke Mabes Polri adalah pukulan telak bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri harus menindak tegas aparat kepolisian yang bertanggung jawab dalam hal itu karena ceroboh menjaga keamanan Mabes Polri berhasil dibobol teroris.

“Apa yang terjadi di mabes polri itu adalah pukulan telak buat Kapolri Sigit yang baru menjabat,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, dilansir dari Pojoksatu.id, Sabtu (3/2/2021).

Karena itu, Neta mempertanyakan siapa pihak aparat kepolisian yang bertanggung jawab dalam serangan teroris yang dilancarkan Zakiah Aini itu.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Asmara Hari Ini 2 Desember 2022 Scorpio, Sagittarius dan Capricorn

Hingga sekarang, lanjut Neta, Kapolri Listyo belum juga menindak tegas aparat kepolisian yang bertanggung jawab dalam insiden itu.

“Ini siapa bertanggung jawab. Tindak ada yang ditindak tegas aparat kepolisian karena berhasil dibobol terorisme,” tuturnya.

Menurut Neta, terjadinya serangan teroris di Mabes Polri itu akan membuat publik menjadi krisis kepercayaan terhadap kepolisian.

“Publik akan bertanya, bagaimana polisi bisa menjaga dan melindungi masyarakat dari serangan teroris wong menjaga markas besarnya saja tidak mampu,” tandasnya.

Baca Juga:  Indahnya Rambut Fashion Brown Dengan Teknik Balayage

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, Zakiah Aini melakukan tembakan kepada petugas sebanyak enam kali.

Dua kali ditembakkan kepada polisi di dalam pos, dua kali menembak polisi di luar serta dua kali kepada anggota polisi yang ada di belakangnya.

“Karena itu, polisi melakukan tindakan tegas terukur hingga tewas di tempat kejadian,” kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/3/2021) malam.

Baca Juga:  Luapan Sungai Akibat Hujan Semalam Rendam Rumah Plh Bupati Karawang

Zakiah Aini diketahui masuk dari pintu belakang Bareskrim Polri menuju pos gerbang utama Mabes Polri.

Selanjutnya terduga teroris tersebut menanyakan keberadaan kantor pos.

Petugas yang ditanyai oleh perempuan tersebut menunjukkan arah kantor pos yang ditanyainya.

Setelah mendatangi pos, perempuan itu pergi dan kembali mendatangi pos jaga.

Pada saat kembali tersebut perempuan yang diketahui eks salah satu mahasiswa perguruan tinggi namun “drop out” atau pemutusan studi tersebut menembaki petugas sebanyak enam kali. (Red)