Awas! Jebakan Situs Palsu Yang Tersebar di WhatsApp, Ini Cara Membedakannya

JABARNEWS | BANDUNG – Aplikasi instant messenger seperti WhatsApp sudah menjadi kebutuhan setiap orang dalam membantunya menjalin komunikasi, baik itu bersama keluarga, rekan, sahabat dan sebagainnya.

Namun, tak jarang aplikasi WhatsApp ini digunakan oleh orang-orang yang tidak berkepentingan untuk mencapai tujuannya.

Seperti, menyebarkan website palsu dengan dalih lowongan kerja, bantuan uang, bantuan sosial dan lainnya yang membuat para pengguna WhatsApp tergiur ginga mengklik atau membuka Website tersebut.

Setelah meng-kliknya apa yang terjadi? Web palsu biasanya akan berisi dengan kode-kode untuk spamming. Ketika pengguna sudah mengklik web tersebut akan otomatis mengirim kembali link tersebut ke seluruh kontak WhatsApp hingga ke Grup WhatsApp.

Lalu, bagaimana cara membedakan antara web palsu dengan web asli? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengguna mengklik web yang tersebar itu, diantaranya:

Baca Juga:  Aksi Nyata Gusdurian Peduli Karawang Hadir Di Tengah Bencana Banjir Bekasi

1. Periksa URL – URL atau kepanjangan dari Uniform Resource Locator adalah rangkaian situs web yang tertera, berisikan nama folder, protokol bahasa dan sebagainya.

Setiap URL berisi nama domain, serta komponen lain yang diperlukan untuk menemukan halaman atau konten tertentu.

Pelaku kejahatan di balik situs penipuan akan berusaha membuat web seperti terlihat asli, namun URL tidak bisa memiliki nama yang sama dengan aslinya.

Biasanya, pelaku akan menghilangkan satu huruf atau mengganti huruf yang lain agar pengguna terkecoh. Karenanya, jangan hanya melihat URL sekilas, tapi periksa dengan benar.

2. Bedakan antara HTTP dan HTTPS – Hypertext Transfer Protocol (HTTP) dan Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) protokol yang mengatur komunikasi antara client dan server dalam hal ini ke website.

Baca Juga:  Begini Cara Polsek Wanayasa Ingatkan Protokol Kesehatan di Objek Wisata

Situs ataupun website yang sah harus memiliki protokol HTTPS dalam alamat web dan bukan hanya http:// melainkan harus https://. Bahkan situs web yang sah tanpa protokol ini bisa lebih mudah dibobol.

Https akan lebih menjamin keamanan kepada setiap pengunjung website tertentu.

4. Baca sebelum berinteraksi – Jika berencana untuk membeli sesuatu dari situs web, pastikan untuk membaca detailnya dengan benar sebelum melakukan pembelian. Penggunaan bahasa yang buruk dalam situs web adalah salah satu tanda penipuan, seperti halaman “Hubungi Kami” yang kosong.

Pengguna juga bisa mencari nama perusahaan terkait secara manual. Jika ada situs web otentik, situs web itu akan muncul di bagian atas pencarian dan biasanya situs atau perusahaan penipuan tidak akan memiliki banyak jejak digital.

Baca Juga:  Fajar Alfian Nyentrik di Thailand Open 2021, Idolakan Pemain Persib Ini

5. Periksa iklan di situs – Jika situs web menampilkan terlalu banyak iklan dan bermunculan, kemungkinan besar itu adalah situs yang tidak sah. Kemungkinan besar tujuan utamanya adalah menjual iklan kepada pengguna, dengan tujuan sekunder menipu seseorang yang mudah tertipu untuk tetap mengklik iklan.

6. Bedakan nama domain web – Pesan atau link palsu yang tersebar di WhatsApp biasanya mengatasnamakan website pemerintah dengan dalih “Ada bantuan sosial segeran registrasi” dan sebagainya.

Pengguna hari ingat, bahwa setiap nama domain dari berpemerintah berkahiran dengan kata .go.id atau dengan contoh https://www.pemerintah.go.id jika diluar nama itu ada kemungkinan palsu. (Red)