Mantap! Keripik Singkong Hingga Kerupuk Kulit Produk UMKM Jabar Tembus Pasar Korea

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak Lima jenis cemilan seperti keripik singkong, ubi, tempe, pisang, dan kerupuk kulit, pruduk UMKM asal Jawa Barat berhasil tembus pasar korea.

Kelimanya produk tersebut merupakan hasil pendampingan yang dilakukannya melalui program UMKM Juara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).

“Totalnya (yang akan diekspor) ialah sebanyak tiga kontainer, satu kontainernya sekitar 20 ton. Kalau dirupiahkan sekitar Rp850 juta,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji di Kota Bandung, Sabtu (3/4/2021).

Baca Juga:  Wapres Ingatkan Ridwan Kamil untuk Turunkan Mobilitas Masyarakat

Ditemui disela-sela acara Karya Kreatif Jabar 2021 dan Pekan Kerajinan Jabar “UKM Jabar Paten” dalam rangka Kampanye Gernas BBI bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kusmana mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas produk UMKM untuk bisa tembus pasar luar negeri.

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan semangat kebersamaan dan sinergitas dalam memulihkan perekonomian nasional, khususnya melalui penguatan UMKM lokal.

Baca Juga:  Mulai Besok, KAI Tawarkan Diskon 20 Persen Tiket Kereta Api Lebaran

Kusmana mengatakan ekspor lima camilan ke Korea Selatan ini berasal dari kajian yang dilakukannya, terkait kebutuhan pasar global.

“Lalu juga dengan diaspora, selain dengan ITPC,” katanya. hasilnya, lanjut dia, camilan khas Jawa Barat tersebut disukai warga Korea Selatan, terutama di musim dingin.

“Itu karena cocok untuk pasangan minuman penghangat,” ujar dia.

Sebelum memasuki pasar ekspor, menurutnya, kelima produk tersebut lahir dari program UMKM Juara yang diikuti 3.000 produk UMKM. Pihaknya melakukan pendampingan selama enam bulan.

Baca Juga:  Rusak Citra Agama Tertentu, Jaksa Agung Larang Terdakwa Kasus Gunakan Peci dan Hijab Saat Sidang

“Jadi yang diekspor ini dikurasinya di UMKM Juara,” katanya.

UMKM Juara adalah mereka yang selain harus memproduksi sendiri, juga harus kontinyu dan memiliki omzet yang baik.

Setelah melalui kurasi, pihaknya menggandeng pemasok ekspor untuk membantu persiapan. Perusahaan swasta itulah, kata dia yang membantu aspek legal dan perizinan produk sehingga layak untuk dikirim ke negara tujuan. (Red)