JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menawarkan Soksi Jabar untuk menyelenggarakan atau menjadi panitia vaksinasi massal Covid-19 yang diperuntukan bagi masyarakat.
“Banyak program yang bisa dikerjasamakan. Hari ini saya butuh untuk vaksinasi massal. Jika bisa Soksi Jabar menjadi panitia vaksinasi massal yang diperuntukan bagi masyarakat. Paling tidak untuk masyarakat Soksi sendiri,” kata Ridwan Kamil saat Muda ke-XI Depidar Jabar, Sabtu (3/4/2021).
Dia menjelaskan, vaksinasi Covid-19 merupakan bagian dari bela negara yang harus dilakukan oleh masyarakat. Dulu, kayanya, bela negara dilakukan dengan mengangkat senjata.
“Tapi sekarang kita membela negara dengan melakukan vaksinasi covid-19. Negara sedang membutuhkan semangat Anda, untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19,” jelasnya.
Pengurus Soksi Jabar, lanjut Ridwan Kamil, bisa menjadi panitia penyelenggaraan vaksinasi, sedangkan vaksinasi dan yang menyuntikan vaksinnya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
“Jika Soksi bisa menyelenggarakan vaksinasi ini, saya berli bintang lima,” ucapnya.
Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa jumlah puskesmas yang ada di Jawa Barat tak akan cukup memberikan vaksin kepada seluruh masyarakat Jabar. Jika dilakukan oleh Puskesmas, katanya, bisa-bisa selesai dalam waktu lima tahun.
“Kita harus segera menyelesaikan ini agar pandemi segera berakhir,” ungkanya.
Ridwan Kamil menuturkan bahwa, yang terpenting dalam penyelenggaraan Musda ini adalah pengurus Soksi Jabar mampu melakukan hal baik bagi sesama manusia.
“Buat apa kita berseragam kalau tidak bermanfaat bagi sesama. Jabatan itu sementara. Gubernur ada awal, ada akhir,” tuturnya.
“Begitu juga dengan ketua organisasi, ada awal ada akhir. Tetapi yang akan diingat dari kita adalah jejak kebaikan yang diberi kepada sesama manusia,” tambahnya.
Ridwan Kamil juga mengingatkan, pandemi selalu melahirkan sejarah dunia dan akan mengubah cara berpikir manusia.
“Kenapa orang Amerika hebat? Karena ada pandemi di Eropa. lahirlah Jhon F. Kenedy,” ujarnya.
Covid-19 juga, sambung Ridwan Kamil, melahirkan sejarah baru. Salah satunya kita harus produktif walaupun tidak bertemu.
“Pendidikan sekarang dilakukan secara digital, bekerja digital, tandatangan Gubernur pun untuk urusan remeh temen dilakukan digital,” imbuhnya.
Selain itu, Ridwan Kamil menyatakan, Covid-19 juga mengajarkan bahwa ada ekonomi yang ternyata tangguh, yakni pertanian. Saat ini kebijakan pemerintah kembali ke desa untuk mengurusi pangan.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil menjadikan 1000 petani milenial untuk mengatasi pengangguran.
“Terakhir Covid-19 juga mengajarkan kita untuk peduli kesehatan. Sebanyak 1200 triliun uang negara dialihkan untuk menanggulangi Covid-19 dan roda perekonomian menjadi terhenti,” tutupnya. (Rnu)
