Ridwan Kamil Dorong UMKM Jabar Manfaatkan Belanja Kementerian dan Lembaga

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan potensi pasar sebesar Rp400 triliun. Nilai yang sangat besar tersebut berasal dari belanja kementerian dan lembaga pemerintah pusat sepanjang 2021 yang difokuskan pada produk UMKM.

“Ada Rp400 triliun per tahun belanja kementerian dan lembaga. Silakan UMKM untuk merespon peluang yang luar biasa ini,” kata Ridwan Kamil, Minggu (4/4/2021).

Dia menuturkan, belanja pemerintah sebesar Rp400 triliun tersebut bertujuan untuk menggairahkan pelaku UMKM yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, dan mendorong pemulihan ekonomi.

Baca Juga:  Ini Pesan Sandiaga Uno Buat Pelaku Ekonomi Kreatif di Tengah Larangan Mudik

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jabar, sekitar 37.119 UMKM terdampak pandemi, 14.991 diantaranya merupakan pelaku ekonomi kreatif. Ada UMKM yang berhenti produksi maupun gulung tikar.

Menurut Ridwan Kamil, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar intens melahirkan inovasi-inovasi untuk menggairahkan kembali roda produksi UMKM. Salah satunya dengan menggagas program ICALAN (Inovasi Cara Penjualan).

“Kadang-kadang UMKM bingung harus jualan ke mana karena ketidaktahuan, maka market Rp400 triliun silakan dimanfaatkan oleh UMKM Jabar,” ujarnya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Capricorn 6 April 2022, Kamu Perlu Mengurangi Kesibukan Jika Ingin Segera Menemukan Cinta

Pemda Provinsi Jabar juga telah berkomitmen menyelesaikan permasalahan yang dialami pelaku UMKM saat ini. Mulai dari pemasaran atau promosi, bantuan kredit, hingga mewajibkan ASN untuk membeli produk UMKM.

“Intinya kami berkomitmen menyelesaikan permasalahan UMKM karena sangat multidimensi mulai pemasaran dan lain-lain,” tuturnya.

Salah satu kendala yang dialami UMKM saat pandemi adalah sulit mencari bahan baku impor. Ridwan Kamil mengungkapkan, ada UMKM yang produknya diekspor, tetapi bahan baku harus impor lebih dulu.

Baca Juga:  Ini Dia iPhone X Series Dari Apple

“Jadi impor itu terbagi dua, impor yang dijual di pasar kita, dan ada yang impor untuk diekspor lagi,” ungkapnya.

Pelaku UMKM mengeluh kesulitan mendapatkan bahan baku impor tersebut karena tidak bisa digantikan dengan produk lain. Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jabar bersama Kementerian Koperasi dan UKM tengah mencari solusi bersama menyelesaikan kendala tersebut.

“Mencari penggantinya itu susah, tetap mereka harus impor bahkan yang bertahan kini tersisa 30 persen, karena itu sedang kami cari solusinya bersama Kemenkop UKM,” tutupnya. (RNU)