Marak Terorisme, ABPPTSI Jabar Minta Pancasila Dimasukkan Jadi Kurikulum Pendidikan

JABARNEWS | BANDUNG – Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Jawa Barat Sali Iskandar mengatakan, teroris marak karena pemahaman generasi muda (milenial) akan nilai nilai luhur pancasila sebagai jatidiri bangsa sudah kendor.

“Maraknya aksi aksi teror karena pasca reformasi, pemahaman nilai nilai pancasila sepertinya sudah mulai ditinggalkan,” kata Sali, Minggu (4/4/2021).

Dia mengungkapkan, hal tersebut di atas karena pembelajaran mata pelajaran (mapel) pancasila sudah berkurang. “Ada kekosongan dari orde baru kepada orde reformasi. Nah ditengah tengahnya seperti kendang (gendang) ada kekosongan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Cantik dan Penuh Makna, Berikut Nama-nama Bayi Perempuan Sunda

Untuk itu, sudah saatnya pemerintah memasukkan kembali Pancasila, sebagai salah satu kurikulum pendidikan. Jadi, harus mulai koreksi diri.

“Saat lihat kekosongan itu. Aliran aliran lain masuk. Jadi kita harus koreksi diri. Seharusnya, jangan hanya lihat orde. Itu bermanfaat apa tidak,” tuturnya.

“Kemarin Kan ada haluan ideologi Pancasila. Sebetulnya kan tinggal dilanjutkan. Hampir sama sebetulnya dari dulu. Janganlah karena orde pak Harto. Janganlah, itu mah,” tambahnya.

Baca Juga:  Petugas Pelayanan Publik di Cianjur Hari Ini Jalani Vaksinasi Covid-19

Ideologi Pancasila, lanjut Sali, adalah ideologi yang telah disepakati bersama para founding fathers bangsa ini saat merumuskan perjalanan bangsa Indonesia usai memproklamirkan kemerdekaannya.

“Nggak ada lagi ideologi di Indonesia selain Pancasila. Di luar itu nggak boleh,” tegasnya.

Sali menyatakan, pembelajaran Pancasila itu tidak cukup hanya diajarkan saat di kampus saja, seharusnya diajarkan sejak dini.

Baca Juga:  DPRD Jabar Apresiasi Kesiapan SMA Negeri I Cileunyi Hadapi UN

“Umpamanya lagu-lagu itu. Umpamanya ada laguku Balonku Ada Lima, kenapa tidak lagu tentang Pancasila yang diajarkan pada anak-anak,” terangnya.

Menurutnya, janganlah alergi terhadap Pancasila, sebab berkat Pancasila. Indonesia yang beragam ini bisa bersatu.

Sali juga menjelaskan, Pendidikan Pancasila yang ada di kampus saat ini cuma sebatas kewiraan.

“Yang penting adalah pendalaman dari nilai nilai Pancasila dan prakteknya dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya. (RNU)