Ade Yasin: Koperasi Bisa Jadi Solusi Pertumbuhan Ekonomi

JABARNEWS | BOGOR – Bupati Bogor Ade Yasin menilai koperasi solusi warga untuk terhindar dari jeratan pinjaman rentenir di masa pandemi Covid-19. Pinjaman koperasi juga bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi.

Hal ini ditegaskan Bupati Bogor, Ade Yasin saat menghadiri silaturahmi pengurus Koperasi Karya Mandiri di Kantor KSU Karya Mandiri, Kemang, Minggu 4 April 2021.

“Padahal di tengah pandemi, disadari ataupun tidak jika koperasi diberdayakan secara konsisten, koperasi bisa menjadi angin segar dan solusi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Kemudian sebagai solusi dari pada ibu-ibu minjam-minjam ke rentenir. Solusi yang aman, lebih baik, ada kebersamaan dan gotong royong,” ujar Ade Yasin dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

Baca Juga:  PDIP Gelar Pertemuan Dengan Para Tokoh yang Dianggap Potensial di Jawa Barat

Ade menjelaskan, jika pinjam uang ke rentenir dampaknya harus bayar hariannya besar. Akibatnya pinjam Rp500.000 akan membengkak sampai Rp5 juta dan mereka akan meneror karena warga tak sanggup bayar.

“Justru dengan koperasi ini lebih mudah, birokrasi nya tidak berbelit-belit, pinjaman tidak harus pakai agunan. Kita juga jadi anggota dan dapat menyimpan uang dengan aman, apalagi KSU Karya Mandiri ini sudah 27 tahun beroperasi, Insyaallah sudah sangat terpercaya,” katanya.

Baca Juga:  Hari Pers Nasional, Oded M Danial: Bangga Bisa Berkolaborasi Dengan Insan Pers

Koperasi, kata dia harus banyak dikembangkan di Kabupaten Bogor. Jika ada hambatan administrasi, maka Pemkab Bogor akan membantunya.

“Koperasi adalah praktik paling nyata demokrasi dapat bekerja dalam ruang hidup keseharian. Koperasi juga terbukti dalam setiap krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara yang kuat justru mampu berfungsi sebagai rompi pengaman masyarakat ketika korporasi swasta kapitalis tumbang,” tambah Bupati Bogor, Ade Yasin.

Sementara itu, Ketua KSU Karya Mandiri Atty Somaddikarya mengatakan Koperasi KSU Karya Mandiri ini sudah banyak di wilayah Kota Bogor. Tapi ada sedikit kesulitan di Kabupaten Bogor karena budaya menabungnya belum bisa menjadi gerakan masyarakat yang bisa melawan pinjaman rentenir.

Baca Juga:  Berwisata Sambil Mengenal Mitos Batu Kuda Gunung Manglayang

“Saya sangat peduli di Kabupaten Bogor banyak sekali kaum perempuan yang memang terlibat hutang secara instan, maka kami terus berupaya untuk membantu, saat ini baru ada 7 ribu anggota, tahun 2024 di Kabupaten Bogor mudah-mudahan bisa mencapai 15 ribu anggota,” katanya. (Red)