Ketua DPD RI: Penyuluh Pertanian Dituntut Kuasai Teknologi Digital

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta kepada penyuluh pertanian untuk terus meningkatkan kapasitas diri, beradaptasi dan menguasai teknologi digital agar Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang terkoneksi secara digital ke Kementerian Pertanian dapat dimanfaatan dengan baik.

“Saat ini penyuluh pertanian dituntut untuk menguasai dan mampu menggunakan teknologi digital untuk mempermudah dalam peningkatan produksi dan efisiensi kegiatan pertanian, khususnya komoditas pangan,” ujarLa Nyalla dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/4/2021).

Baca Juga:  SIM Keliling Polrestabes Bandung Senin, 4 Februari 2019

Menurut di, saat ini dinas-dinas pertanian telah menggunakan Simluhtan yang terkoneksi secara digital yang harus dikuasai oleh penyuluh.

“Jadi, penguasaan teknologi digital memang satu keharusan yang tak bisa dielakkan,” kata La Nyalla.

La Nyalla yang juga Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu mengatakan bahwa penyuluh merupakan ujung tombak pejuang kemajuan pangan.

Menurut dia, sudah selayaknya penyuluh akrab dengan teknologi digital agar memudahkan kinerja.

Dia mendorong agar para penyuluh terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri untuk meningkatkan produktivitas.

Baca Juga:  Minggu Tenang, APK Ditertibkan Di Purwakarta

Dia mengingatkan bahwa pertanian di Indonesia sudah mulai bertransformasi dari pola tradisional ke sistem modern.

“Sistem pertanian modern itu ditandai dengan penggunaan teknologi. Apalagi di era industri 4.0 ini hampir seluruh sektor terkoneksi dengan digitalisasi. Maka suatu keharusan bagi penyuluh untuk menguasai teknologi,” ujar LaNyalla.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh pertanian yang telah berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Baca Juga:  Naik, Kunjungan Wisatawan Ke Purwakarta

Sebab, penggunaan teknologi digital saat ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi dan efisiensi dalam kegiatan pertanian khususnya komoditas pangan.

Syahrul mengatakan saat ini mengelola pertanian bisa dilakukan melalui ponsel. Teknologi artificial intelligent (AI) serta fasilitas pencitraan satelit yang sudah disediakan pemerintah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penyuluh pertanian.

Pemerintah pusat akan mengontrol kegiatan pertanian melalui Agriculture War Room (AWR) sehingga setiap permasalahan teknis di berbagai daerah bisa ditangani dengan cepat. (Red)