Maksimalkan Potensi Bisnis di Desa, DPM-Desa Jabar Optimalkan Program SABISA

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong potensi desa, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun sosio kultural, supaya dapat didayagunakan menjadi potensi ekonomi/bisnis dengan prinsip berkelanjutan. Untuk mencapainya, perlu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan skill entrepreneur.

Salah satu strategi yang dilakukan Pemprov Jabar yaitu melalui program SABISA atau Sakola Bisnis Desa, yang dimulai pada tahun ini dengan menghadirkan para kepala desa dan 100 direktur BUMDesa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan, kepala desa dan direktur BUMDesa memiliki peranan penting dalam mengembangkan potensi desa.

Kehadirannya diharapkan memaksimalkan potensi desa dengan prinsip berkelanjutan dan memperhatikan kearifan lokal sehingga mampu memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat di perdesaan yang jumlahnya mencapai 72 persen dari total jumlah penduduk di Jabar.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Kesehatan 28 Juni 2022, Pemilik Rasi Bintang Gemini dan Taurus

“Melalui SABISA diharapkan BUMDesa mampu bertransformasi menjadi model usaha yang lebih profesional untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan,” kata Bambang saat meluncurkan program SABISA di Bandung, Kamis (8/4/2021).

Dari 5.312 desa di Jawa Barat, menurutnya terdapat 4.921 BUMDesa. Namun, harus diakui belum semua aparatur desa dan direktur BUMDesa mampu menjalankan bisnisnya dengan baik.

Hal ini sangat terkait dengan masih terbatasnya wawasan dan skill bisnis. Oleh karena itu, program SABISA diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan bisnis BUMDesa, sehingga bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat.

Baca Juga:  Ternyata Tugas Arkeolog Itu Harus Mendetail

Dalam program yang diikuti kepala desa dan direktur BUMDesa ini, mereka akan mendapatkan pelatihan dari pemateri yang terdiri dari akademisi, pelaku usaha, perbankan, dan Kementerian Desa.

Sebagai contoh, lanjut Bambang, para utusan dari masing-masing desa akan dilatih mengenai operasionalisasi BUMDesa mulai dari pengenalan potensi hingga pembentukan ekosistem.

“Mereka akan diajari cara menggali potensi desanya seperti apa, bagaimana cara untuk menjual produknya, termasuk dengan membentuk pasarnya seperti apa,” tuturnya.

Dengan begitu, Bambang berharap nantinya BUMDesa mampu membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. “Harus menciptakan produk yang dibutuhkan pasar, yang akan laku di pasar,” tuturnya.

Selain itu, melalui SABISA ini, Bambang berharap para kepala desa bisa saling mengenal dan bersinergi untuk mengetahui potensi dan kebutuhan masing-masing. Dengan begitu, setiap BUMDesa akan saling mendukung, bukan saling bersaing.

Baca Juga:  Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, DPRD Jabar Segera Bahas Raperda Desa Wisata

“Ada rantai nilainya juga, berperan dari hulu ke hilir. Mana desa berperan di hulu, mana di hilir. Jadi bisa membenahi rantai pasok,” harapnya.

Dengan begitu, dia berharap BUMDesa menghasilkan produk yang semua bahannya lokal, berasal dari desa sekitar. “Jangan sampai membuat produk yang bahan-bahannya impor,” paparnya.

Lebih lanjut, Bambang berharap para lulusan SABISA bisa menjadi model dalam pengelolaan BUMDesa yang baik. “Mereka akan menjadi contoh bagi BUMDesa yang lain, tentang pengelolaan dan model bisnis yang bagus,” tutupnya. (RNU)