Kocak, Dedi Mulyadi Sambungkan Telepon Neng Rindi Buat Amin Si Penjual Kerupuk

JABARNEWS | BANDUNG – Amin, seorang pemuda disabilitas asal Tanjungsari, Purwakarta yang bertahan hidup dan mencari nafkah untuk keluarganya dengan berjualan kerupuk.

Amin mengambil kerupuk dari majikannya yang berada di Cibuni Lebak. Meski kesulitan dalam berbicara, Amin dengan semangat menjajakan dagangannya dengan berkeliling.

Amin Menjual kerupuknya dengan harga 15 ribu dua bungkus. Amin sering mengalami sakit dibagian betis karena berjualan dengan berjalan kaki.

Dengan segala keterbatasannya, Amin tak pernah mengeluh dalam menjalani hidupnya. Dia selalu semangat dan selalu bersyukur atas pemberian sang maha kuasa.

Selain kedua orang tuanya, Amin juga memiliki penyemangat lain yang menjadi salah satu alasan dirinya untuk menjadi lebih baik. Penyemangatnya itu tiada lain sang pujaan hatinya si cantik Neng Rindi anak Pak Haji Hasan.

Cinta pandangan pertama Amin bersemi saat bertemu Rindi di makan dekat Kandang Sapi di belokan jalan arah ke Lembur Cisitu, Purwakarta. Saat itu, Amin sedang berjualan sapu lidi.

Baca Juga:  Kilang Cilacap Terbakar, Pertamina: Api Berhasil Dipadamkan, Kini Telah Aman

Rindi kemudian menghampiri dan membeli sapu lidi dagangan Amin. Waktu itu bertepatan dengan Agustusan (Perayaan hari merdeka Indonesia di Bulan Agustus).

Bak melihat bidadari, Amin terpesona melihat kecantikannya. Tingkah laku Rindi membuat Amin baper, mabuk kepayang.

Di pertemuan kedua, Amin dan Rindi bertemu di salah satu Minimarket arah Pasawahan Kidul, Purwakarta. Melihat Amin yang sedang berjualan kerupuk, Rindi membelinya dengan harga 10 ribu dua bungkus.

Saat Rindi sedang bercanda dan ngobrol dengan teman-temannya. Tiba-tiba Amin menghampirinya dan membelikan sebotol Teh Pucuk, tanpa sepengetahuan Rindi.

Di pertemuan ketiga, Amin bertemu lagi dengan Indri. Kali ini mereka bertemu di pangkalan ojek. Saat Rindi sedang berjalan, Amin kemudian berteriak memanggilnya.

“Neng Indri, neng Indri,” teriak Amin.

Melihat kisah cinta itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi berinisiatif menyambungkan obrolan mereka berdua lewat sambungan telepon. Hal tersebut dimaksudkan supaya Amin termotivasi dan menjadi semangat dalam menjalankan aktivitas pesantrennya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ungguli Dubes Denmark Dalam Persahabatan Bulu Tangkis

Sebelumnya, Dedi Mulyadi memasukkan Amin ke Pesantren Cireok.

Dalam postingan akun Instagram @dedimulyadi71 Dedi Mulyadi bersama Rindi menghubungi Amin yang sedang berada di pesantren.

“Halo, Assalamualaikum,” kata Amin, dikutip dari akun Instagramnya, Senin (12/4/2021).

“Amin lagi Apa?” ucap Dedi mulyadi.

“Lagi makan Cau (Pisang),” jawab Amin.

Saat Dedi Mulyadi menyerahkan pembicaraan kepada Rindi. Amin dengan cepat langsung menyapanya.

“Assalamu’alaikum teh Rindi, damang (sehat)?”

Kemudian, Rindi menyahut sapaan Amin dengan menjawab sehat. Setelah itu, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa Rindi ingin memberikan semangat ke Amin.

“Nih, neng Rindi katanya pengen kasih semangat ke Amin, biar belajar ngajinya bener. Mau ngomong apa sama neng Rindinya?” tutur Dedi Mulyadi.

Amin meminta Rindi untuk menyemangati dan menasehati dirinya. “Teh, papagahan Aa Amin,” minta Amin.

“Aminna kedah (harus) semangat atuh, diajar (belajar) terus ngaosna (ngajinya),” kata Rindi menasehati Amin.

Baca Juga:  Soal TV Desa Juara, Ini Permintaan DPRD Jabar

Dedi Mulyadi menyambung obrolan Amin dan Rindi. “Mau sukses? ini yang cantiknya (Rindi) sudah ada disini, cantik calon dokter lagi,” sambung Dedi Mulyadi.

Rindi menantang Amin untuk datang ke orang tuanya untuk menyatakan rasa cintanya.

“Wantun teu ka bapa nyuhunkeun eneng (Berani gak bilang ke bapak minta eneng)?” tantang Rindi.

Amin menjawab tantangan Rindi dengan mengatakan bahwa dirinya berani datang ke orang tua Rindi. “Wantun (berani),” jawab Amin.

Dedi Mulyadi kembali menyambung dengan guyonan bahwa Amin harus datang menghadap orang tua Rindi dengan membawa 5 ekor sapi Limosin.

“Harus bawa sapi, lima ekor sapi Limosin dan hafal Al Quran satu Juz,” guyonnya.

Di Akhir teleponnya, Rindi meminta Amin untuk mendoakan dirinya supaya cepat lulus kuliah.

“Amin Doakeun enang nya, meh tereh lulus (biar cepat lulus) kuliahna. Amin diajarna sing rajin (belajarnya yang rajin), sing lancar (semoga lancar),” tutup Rindi. (RNU)