Komitmen Ridwan Kamil Percepat Vaksinasi Covid-19 Diapresiasi Kemenkes

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) berkomitmen mempercepat vaksinasi Covid-19. Komitmen itu terwujud dari keputusan untuk meminjamkan Gedung Pakuan dan Gedung Sate sebagai tempat pelayanan vaksinasi.

Menurutnya, pihaknya akan memanfaatkan gedung-gedung besar sebagai tempat penyuntikan vaksin Covid-19. Tujuannya untuk mempercepat dan memperluas cakupan sasaran vaksinasi.

“Salah satunya rumah dinas (Gedung Pakuan), saya relakan untuk jadi tempat vaksinasi masyarakat,” kata Ridwan Kamil dalam Rakor Virtual Percepatan Vaksinasi bersama Kemenkes dan Kepala Daerah di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).

“Jabar harus sukses vaksinasi dan kami sudah menghitung kalau hanya mengandalkan Puskesmas, tidak akan cukup. Maka, kami manfaatkan gedung-gedung besar,” tambahnya.

Vaksinasi massal di Gedung Pakuan sudah dimulai sejak Kamis (11/3/2021). Lansia, tokoh masyarakat, tokoh agama, sampai pensiunan, menjadi target sasaran vaksinasi massal tersebut.

Pada Senin (15/3/2021), vaksinasi massal di Gedung Pakuan menargetkan lansia dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar. Ridwan Kamil berharap penyuntikan bagi PWNU Jabar selesai hari ini.

Baca Juga:  Sekda Optimistis Pemkot Bandung Dapat Raih WTP 2019

“Hari ini kami maksimalkan para pengurus PWNU Jabar yang jumlahnya banyak. Kami selesaikan di hari ini. Untuk para ulama yang lain, kami akan atur jadwalnya sampai memenuhi target 6 juta orang di bulan Juni,” tuturnya.

Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.

Selain itu, Ridwan Kamil mendorong bupati/wali kota di Jabar untuk meminjamkan rumah dinasnya sebagai tempat pelayanan vaksinasi. Dia juga meminta institusi yang memiliki gedung besar untuk meminjamkan tempatnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengapresiasi Pemprov Jabar dan provinsi lain yang berkomitmen mempercepat dan memperluas cakupan sasaran vaksinasi.

“Ada beberapa provinsi yang tercatat sudah habis stok vaksinnya yaitu Jabar, Sumsel, Lampung, Jatim, Jateng dan Papua. Kami ucapkan terima kasih dan akan kami suplai lagi stoknya ke daerah yang vaksinnya sudah habis. Mohon daerah lain agar cepat vaksinasi maksimal,” ucap Dante.

Baca Juga:  Warga Pendatang Di Karawang Lebih Dominan

Dia mengungkapkan, pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia selesai pada akhir Juni 2021. Jika itu tercapai, vaksinasi tahap selanjutnya dapat dimulai pada Juli 2021.

“Semoga vaksinasi lansia ini bisa kita selesaikan Mei atau akhir Juni 2021 sehingga kita bisa masuk ke kategori masyarakat rentan dan masyarakat lainnya di bulan Juli,” ungkapnya.

Selain memanfaatkan gedung-gedung besar, lanjut Dante, vaksinasi tetap akan dilaksanakan pada Bulan Ramadhan. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyuntikan vaksin Covid-19.

“Termasuk bulan puasa pun kita akan tetap vaksinasi sehingga target untuk herd immunity pada akhir tahun ini atau paling tidak pertengahan tahun depan sudah tercapai,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Garut Prihatin, Mulan Gantikan Ervin Caleg Terpilih

“Kami harap tidak mengandalkan faskes, tapi gandeng klinik swasta dan bikin sentra vaksinasi tentunya dengan pengawasan dinas kesehatan,” lanjutnya.

Menurut Dante, pihaknya akan menambah alokasi vaksin Covid-19 bagi daerah yang stok vaksinnya habis. Sampai Mei, Kemenkes memiliki sekitar sembilan juta dosis vaksin yang siap didistribusikan.

“Suplai vaksin untuk mendukung percepatan itu kita punya sembilan juta dosis vaksin yang ada di lapangan sampai Mei yang siap disalurkan sesuai yang diperlukan,” paparnya.

Percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini memiliki kadaluarsa selama enam bulan. Oleh karena itu, Dante mendorong semua daerah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

“Kita kejar target lansia sehingga angka kematian bisa diturunkan secara drastis dan semua beban rumah sakit (dapat ditekan). Masyarakat dan keluarga bisa tertangani. Jadi lansia ini memiliki posisi penting untuk dilakukan percepatan vaksinasinya,” tutupnya. (RNU)