Inilah Empat Keutamaan Amalan Itikaf Saat Bulan Suci Ramadhan

JABARNEWS | BANDUNG – Itikaf adalah salah satu amalan sunah di bulan suci Rmadhan yang banyak memiliki keutamaan. Apalagi kalian melakukan nya dengan khusyuk selagi beribadah dan berdoa kepada Allah SWT.

Itikaf Sendiri mempunyai arti berhenti atau diam di dalam masjid dengan niat semata untuk beribadah kepada Allah SWT. I’tikaf hukumnya sunah, tetapi harus dilakukan di masjid dan lebih utama dilakukan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

Pada waktu sepuluh hari terakhir Ramadhan kita bisa mendapatkan keutamaan dari Itikaf tersebut. Oleh sebab itu berikut kami rangkum beberapa keutamaan itikaf saat bulan Ramadhan. diantaranya:

Baca Juga:  Gas Motor Kalian Sering Nyangkut? Waspada, Jangan-jangan Ini Penyebabnya

Pertama. Mwnggapai Malam Lailatul Qadar – Ibadah i’tikaf memiliki tujuan yang mulia yaitu untuk menggapai malam lailatul qadar yang punya keutamaan ibadah yang dilakukan lebih baik daripada 1000 bulan.

Ada hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab beliau Bulughul Marom, yaitu hadits no. 699 tentang permasalahan i’tikaf yang artinya:

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau di wafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beritikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga:  Hari Ini PT LIB Gelar Meeting, Ini Kata OC Piala Menpora 2021

Kedua. Evaluasi Diri – I’tikaf di bulan Ramadhan membantu kita untuk mengevaluasi diri. Dengan itikaf kita akan berfokus pada diri kita dan menjauhi Sifat sombong dalam islam dan Sombong dalam Islam yang merusak akhlak.

Ketiga. Sunnah Rasul – I’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah sunnah Rasulullah. Beliau tidak pernah meninggalkannya. Bahkan di Ramadhan terakhir sebelum wafat, Rasulullah beritikaf selama 20 hari.

Demikian pula istri beliau dan para sahabat Nabi. Mereka beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan ini. Bahkan sepeninggal Rasulullah, istri-istri beliau juga beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana hadits di atas.

Baca Juga:  Waaw, Puncak Cadas Gantung Majalengka Diserbu Wisatawan

Keempat. Meningkatkan kekhusyuan Dalam Beribadah – Selama i’tikaf kita akan banyak berdiam diri di masjid dan dikelilingi oleh orang-orang yang juga khusyuk dalam beribadah. Selama beri’tikaf kita akan fokus pada bagaimana beribadah menghadap Allah SWT bukan lagi masalah-masalah keduniawian. Untuk itu, ibadah i’tikaf membantu kita untuk bisa melaksanakan shalat, puasa, dan tadabur Al-Quran dengan tetap khusyuk dan tumaninah. (Mal)