Bulan Ramadhan, Wisata Religi Makam Mama Sempur Masih Dikunjungi Pejiarah

JABARNEWS | PURWAKARTA – Banyak pengunjung dari berbagai wilayah sengaja datang untuk berziarah ke makam mama Sempur yang terletak di Desa Sempur, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Mama Sempur adalah seorang ulama yang sangat berpengaruh di daerah Purwakarta. Ulama dengan nama lengkap, KH Tubagus Ahmad Bakri Bin Tubagus Muhammad Sayida tersebut merupakan seorang tokoh agama Islam yang disegani di tanah Pasundan.

Puncak lonjakan kunjungan pejiarah biasanya terjadi tiap peringatan hari wafatnya Mama Sempur yang jatuh pada Tanggal 27 Dzulqaidah dan digelar di komplek pemakaman ulama kharismatik tersebut.

Biasanya, Lebih dari dua atau tiga pekan terakhir sebelum hari-H, lokasi pemakaman Mama Sempur ini berubah menjadi lautan manusia.

Para peziarah yang datang ke makam ulama besar ini bukan hanya dari dalam daerah saja, melainkan hampir dari penjuru daerah Jawa Barat, bahkan dari luar Pulau Jawa. Seperti dari Tasik, Bandung, Subang, Karawang, Cikampek, Cirebon, Indramayu, Cianjur dan daerah lainnya di Jawa Barat. Sementara luar Jawa Barat ada dari Banten, Jakarta dan luar Jawa seperti Makassar.

Baca Juga:  Capaian Target PBB-P2 Kabupaten Cirebon Turun, Ini Penyebabnya

Disadari atau tidak, kondisi ini merupakan sebuah hajatan besar bagi warga Purwakarta, khusunya warga masyarakat Plered. Peziarah yang rela berdatangan dari berbagai pelosok membuktikan KH Tubagus Ahmad Bakri atau Mama Sempur ini adalah ulama besar yang namanya dikenal di berbagai penjuru daerah luar Purwakarta.

Di bulan Ramadan 2021 ini masih banyak para pejiarah berdatangan untuk mendoakan tokoh ulama terkenal tersebut.

“Paling banyak yang datang kemarin dari mulai sepekan sebelum puasa,” ujar Asep S. (43) salah seorang pedagang perlengkapan solat disekitar komplek Makam Mama Sempur, Jumat (16/4/2021)

Asep mengatakan, biasanya, selama bulan puasa makam mama sempur banyak didomonasi para pejiarah lokal.

Baca Juga:  PPKM Darurat, Pedagang Hewan Kurban di Purwakarta Keluhkan Sepi Pembeli

“Tapi meski tak sebanyak saat Haul namun masih ada juga dari luar kota yang datang,” katanya.

Disinggung soal apakah selama bulan puasa ada penurunan omset penjualan, Asep mengatakan tidak bisa memprediksi.

“Puasanya juga kan baru mulai. Insya Allah kami berjualan disini berkah,” ujarnya.

Sekedar diketahui, Mama Sempur atau KH. Ahmad Bakri sangat terkenal sebagai guru tarekat tertinggi dalam ajaran tarekat Qadiriyah – Naqsabandiyah.

Tubagus Ahmad Bakri lahir di Citeko, Plered Purwakarta, sekitar tahun 1267 H atau bertepatan dengan tahun 1846 M, ia merupakan putera pertama dari pasangan KH. Tubagus Sayida dan Umi, selain Tubagus Ahmad Bakri dari pasangan ini juga lahir Tb. Amir dan Ibn Habib. Ayah Tubagus Ahmad Bakri

yakni KH. Tubagus Sayida merupakan Ulama keturunan Banten yang dilahirkan dari seorang Qodi keraton Pandeglang yaitu KH. Tubagus Arsyad Cucu dari Sultan Ageng Tirtayasa, jadi kalau dilihat dari segi silsilah, Tubagus Ahmad Bakri ini merupakan ulama keturunan Sultan Banten yang cukup terkenal di tatar Pasundan.

Baca Juga:  Vaksinasi Drive Thru Bogor, Joko Widodo: Moga-moga Bisa Diterapkan di Kota Lain

Tubagus Ahmad Bakri Pernah belajar di Mekah. Pada waktu itu, tradisi belajar ke Timur Tengah sangat lazim di kalangan kiai tradisional. Di Mekah ia belajar tafsir kepada Sayyid Ahmad Dahlan, salah seorang ulama besar yang mengajarkan Islam Madzhab Syafi’i.

Tubagus Ahmad Bakri merupakan ulama yang lahir dari keturunan ulama-ulama besar dan karismatik, sehingga wajar kalau kemudian sosok Tubagus Ahmad Bakri memancarkan cahaya keulamaan yang pancarannya meliputi daerah-daerah di Jawa Barat hingga sampe luar Jawa bahkan Sumatera dan Kalimantan. Nama beliau terukir indah dalam setiap relung jiwa kaum muslimin terlebih dalam jiwa murid-murid dari santri-santri beliau ketika beliau hidup. (Gin)