Disperdagin: Harga Empat Komoditas Pangan di Kota Bogor Potensi Naik

JABARNEWS | BOGOR – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Bogor mencermati ketersediaan dan pergerakan harga empat komoditas pangan yang berpotensi terjadi kenaikan harga pada bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran 1442 H.

Kepala Disperdagin Kota Bogor, Ganjar Gunawan, di Kota Bogor, mengatakan, keempat komoditas pangan tersebut adalah daging sapi, daging ayam broiler, telur ayam, dan gula.

Ganjar Gunawan mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga komoditas bahan pangan tersebut, Disperdagin menyiapkan aksi menjelang Lebaran, seperti memperkuat koordinasi instansi vertikal dengan Kementerian Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dan Perum Bulog Divre Cianjur.

Baca Juga:  Di Subang, Baru Dua Parpol Daftarkan Bacaleg Ke KPU

Disperdagin Kota Bogor, kata dia, juga siap berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya di Pemerintah Kota Bogor yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).

Baca Juga:  Mulai Hari Ini Pemprov Jabar Buka Lowongan Jadi Sekda

“Kami juga siap berkoordinasi dengan distributor, sub distributor, hingga agen, untuk memenuhi pasokan komoditas pangan selama Ramadhan dan Lebaran,” katanya.

Menurut Ganjar, tim dari Disperdagin ada yang bertugas melakukan pemantauan secara rutin harga komoditas bahan pangan kebutuhan pokok di pasar tradisional hingga distributor, sub-distributor, dan agen, di Kota Bogor.

“Ada juga tim yang melakukan identifikasi ketersediaan dan kecukupan bahan kebutuhan pokok, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah aksi spekulasi,” katanya.

Baca Juga:  Hasil Autopsi Ini ungkap Fakta Baru Sepasang Kekasih yang Tewas dalam Kontrakan di Cisayong Tasikmalaya

Pada bulan Ramadhan dan Lebaran, kata dia, Disperdagin juga membentuk tim antisipasi gejolak harga guna menjamin kelancaran distribusi pasokan. “Jika terjadi kelangkaan barang dan gejolak harga, kami segera berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barar, agar dilakukan operasi pasar,” katanya. (Red)