Revitalisasi Stasiun Bekasi Ditargetkan Rampung Akhir 2021

JABARNEWS | JAKARTA – Revitalisasi Stasiun Bekasi yang termasuk bagian dari proyek pembangunan rel dwiganda (double double track/DDT) Manggarai-Cikarang paket B selesai pada akhir tahun 2021.

“Hari ini kita menyaksikan bahwa pemerintah secara konsisten walau di masa pandemi tetap membangun,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pernyataan pers di Jakarta, Minggu (18/4/2021).

Ditjen Perkeretaapian serta PT KAI secara konsisten melakukan pembangunan Jabodetabek untuk prasarana rel dwiganda dan empat stasiun dengan dana lebih dari Rp6 triliun.

Baca Juga:  RSHS Bandung Temukan Pasien Dua Kali Terjangkit Covid-19

“Artinya, kita memberikan perhatian yang luar biasa pada masyarakat di Jabodetabek,” ucapnya.

Budi menyatakan, pengembangan Stasiun Bekasi sudah mencapai 77,84 persen. Selain Stasiun Bekasi, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian juga tengah merevitalisasi Stasiun Manggarai, Jatinegara dan Cikarang yang juga dapat melayani kereta api jarak jauh selain Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

Budi menjelaskan, pembangunan rel dwiganda dan revitalisasi stasiun ini dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta jarak jauh.

“Apa artinya DDT? Artinya jalur kereta keluar kota (jarak jauh) dan kereta dalam kota itu akan dipisahkan. Jadi akan ada empat rel dari Manggarai hingga Cikarang,” jelasnya.

Baca Juga:  BIN: 5 Orang Tes Cepat di Bandung Dinyatakan Positif Corona

Dengan adanya pembangunan rel dan revitalisasi empat stasiun, yaitu Jatinegara, Manggarai, Bekasi dan Cikarang, maka konsentrasi masyarakat bisa dilakukan dengan baik dan tidak bertumpuk di suatu tempat.

Budi menyampaikan, dengan adanya pemisahan jalur kereta api jarak jauh dan KRL, akan membawa dampak positif bagi operasional KRL. Yaitu memberikan waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway) yang lebih baik sehingga kapasitas kereta juga akan meningkat.

Baca Juga:  Lawan Covid-19, Ini yang Dilakukan Masyarakat Purwakarta

“Pemisahan jalur ini juga memberikan suatu manfaat bagi kereta komuter, yaitu jarak kedatangan antar kereta yang lebih baik. Kalau sekarang satu kereta dengan kereta yang lain adalah 10 menit dan khusus ke arah Bekasi kapasitasnya bisa mencapai 200.000 orang,” ujarnya.

Dengan headway yang lebih singkat menjadi 5 menit, kapasitasnya akan meningkat menjadi 400.000 orang.

“Sehingga memungkinkan masyarakat Bekasi dan sekitarnya untuk menggunakan KRL ini sebagai modal utama,” tutupnya. (Red)