Menjajal Olahraga Paralayang Di Tempat Wisata Gunung Lingga Sumedang

JABARNEWS | BANDUNG – Selain Kampung Toga, Sumedang juga memiliki tempat wisata lain yang menarik untuk kita kunjungi sebagai tempat liburan akhir pekan, salah satunya yakni Batu Dua Gunung Lingga.

Gunung Lingga merupakan salah satu destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi ketika di Sumedang, disana kalian akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang begitu mempesona dan indah.

Selain itu, di tempat wisata Gunung Lingga ini juga merupakan salah satu tempat olahraga paralayang yang cukup terkenal di Indonesia, Buktinya Beberapa tahun lalu kompetisi paragliding tingkat dunia pernah di gelar disini.

Baca Juga:  Paslon Hasanah Targetkan 42 Persen Suara Di Karawang

Bagi yang tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata alam Gunung Lingga Batu Dua, kalian harus datang ke tempat yang berada di Cimarga, Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dengan begitu kalian bisa melihat dan menjajal olahraga paralayang secara langsung.

Bahkan kondisi geografis di sekitar Gunung Lingga, terdapat beberapa titik termal (uap panas bumi) yang bisa mempengaruhi paralayang terbang lebih lama di udara. Arena ini lebih menantang dibandingkan dengan lokasi Kampung Toga yang sebelumnya sering digunakan sebagai tempat olahraga paralayang.

Baca Juga:  Banjir Bandang Terjang Kawasan Gunung Mas Bogor, 475 Orang Mengungsi

Di sini pecinta olahraga dirgantara bisa melayang di udara sejauh 45 km dengan durasi sampai tiga jam.Batu Dua merupakan salah satu lereng bukit yang ada di kawasan Gunung Lingga Desa Cimarga Kecamatan Cisitu. Wilayah ini memiliki ketinggian 930 meter di atas permukaan laut, dan menyajikan hamparan pemandangan alam yang mempesona.

Baca Juga:  Ini Beberapa Fakta Soal Hipnotis, Nomor Empat Bikin Ngeri

Adanya panas kawasan dan hembusan angin di sekitar kawasan Batu Dua sangat mendukung olahraga paralayang ini. Panas kawasan bisa menerbangkan paralayang lebih tinggi lagi, lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.

Sehingga bisa terbang lebih lama. Hembusan angin membuatnya bisa melakukan manuver serta bisa mencapai berbagai tempat pendaratan yang tersedia.Areal pendaratan sendiri bisa memilih, dan kebanyakan merupakan areal persawahan yang terhampar di bawahnya. (Mal)