Mengenal Sejarah Singkat Hari Bumi Sedunia

JABARNEWS | BANDUNG – Bertepatan pada 22 April, merupakan tanggal yang diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Hal tersebut merupakan acara tahunan untuk menunjukan dukungan bagi perlindungan lingkungan.

Selain itu, Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali oleh manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya yakni Bumi ini.

Menurut sejarah, pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di bagian selatan bertepatan dengan tanggal 22 April 1970, ada sekitar 20 juta warga Amerika Serikat dan bergabung bersama mahasiswa turun kejalan untuk menentang kerusakan lingkungan.

Baca Juga:  Peduli Korban Banjir, Ini yang Dilakukan Resimen Armed 2/1 Kostrad

Hal tersebut disebabkan karena buruknya saluran pembuangan dan semakin punahnya kelestarian flora dan fauna di Amerika Serikat. Aktor dibalik aksi nasional tersebut merupakan Gaylord Nelson, seorang politikus dan senator yang menyuarakan aksi lingkungan.

Selain itu, gagasan hari bumi dimulai sejak nelson menyampaikan sebuah pidato di Seattle pada tahun 1969. Dalam Pidatonya, ia mendesak perlunya memasukan isu kontroversial dalam hal lingkungan hidup.

Baca Juga:  Crazy Rich Surabaya, Budi Said Menang Gugatan 1,1 Ton Emas Melawan Antam

Dalam sebuah kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model “teach in” yaitu sesi kuliah tambahan yang membahas tema-tema kontroversial yang sedang hangat, khususnya tema lingkungan hidup.

Ternyata masyarakat menyambut baik ide ini, sehingga gerakan lingkungan benar-benar semarak, dan timbul arus gerakan yang lebih besar dengan dicanangkannya Hari Bumi.

Dukungan ini terus membesar dan memuncak dengan menggelar peringatan Hari Bumi yang monumental. Ketika jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York dengan mengacungkan tinju kemarahan kepada para perusak bumi.

Baca Juga:  Presenter Nita Talisa Jadi Moderator Di Subang

Tidak kurang dari 1500 perguruan tinggi dan 10.000 sekolah berpartisipasi dalam unjuk rasa di New York, Washington dan San Fransisco. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970. (Mal)