JABARNEWS | PURWAKARTA – Masjid Al-Karomah berlokasi di Desa Cibogogirang, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, sekilas tidak ada yang beda konstruksi dengan masjid lain, beratapkan genteng dengan lantai keramik dan juga terdapat kuba di atas bangunan masjid.
Namun, siapa sangka masjid berada di tengah pemukiman warga itu tanpa menggunakan pengeras suara.
Menurut, salah seorang pengurus Masjid Al-Karomah, Arif Gozali, sejak pertama didirikan hingga sekarang masjid ini memang tidak menggunakan fasilitas pengeras suara.
“Alasannya, masyarakat lebih memilih mempertahankan wasiat dari para pendahulu dibandingkan mengikuti perkembangan zaman,” tuturnya, pada Kamis (22/4/2021).
Menurutnya, masyarakat di sini tidak keberatan dan meyakini tanpa pengeras suara juga para jemaah akan tetap datang untuk menunaikan ibadah di Masjid Al-Karomah ini.
“Alasan kedua karena belum dibutuhkan, buktinya tanpa pengeras suara pun para jemaah tetap datang untuk beribadah,” ungkap Arif.
Apalagi, sambung dia, kondisi sosial di kampung ini berlatar belakang pendidikan pesantren yang para pendahulunya banyak menimba ilmu ke Syekh Tubagus Ahmad Bakri atau dikenal dengan nama Mama Sempur, yang dikenal dengan ketasawufannya.
“Masyarakat di sini masih banyak memegang erat nasehat-nasehat daripada ulama yang memegang tasawuf itu sendiri,” ujar Arif.
Satu persatu para jamaah berdatangan ketika waktu shalat tiba, ditandai dengan tabuhan suara bedug yang kemudian adzan dikumandangkan tanpa pengeras suara. (Gin)