Tiga Cara Mengkonsumsi Gorengan Yang Sehat Saat Bulan Ramadhan

JABARNEWS | BANDUNG – Gorengan merupakan salah satu menu favorit saat berbuka puasa di Bulan Ramadhan. Bagi orang Indonesia, rasanya nggak afdol jika makanan ini tidak ada di hidangan berbuka puasa.

Namun, dibalik dari kenikmatan dari gorengan tersebut terdapat efek buruk bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut terjadi jika kalian sembarangan dalam mengkonsumsi hidangan satu ini.

Tetapi, kalian tidak usah khawatir tidak bisa mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa karena hal tersebut. Oleh sebab itu, dilansir dari tribunnews.com berikut beberapa cara sehat mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa.

Baca Juga:  Ini Persiapan Jelang Mudik Lebaran di Purwakarta, Cek Skemanya Disini

Pertama. Makan Gorengan Setelah 30 Menit Berbuka – Gorengan sebaiknya disantap setelah 30 menit sampai satu jam kemudian, atau biasanya setelah salat magrib. Tak hanya itu, disarankan pula untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi gorengan, cukup satu gorengan dulu.

Mengapa disarankan cukup satu saja? Karena biasanya saat makan malam, akan banyak hidangan lain yang digoreng. Bila makan gorengan terlalu banyak saat berbuka, dan ditambah lagi makan gorengan saat makan besar, dapat dibayangkan berapa kalori dan lemak yang berkumpul di tubuh.

Baca Juga:  Penelitian Dosen Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Didanai Kemenristekdikti

Kedua. Hindari Gorengan Saat Sahur – Apabila kalian mengkonsumsi gorengan saat sahur bisa menyebabkan mudah lapar saat berpuasa di siang hari. Sebaiknya, pada saat sahur kalian mengkonsumsi buah-buahan seperti apel, pir, dan buah lain yang rendah gula.

Ketiga. Perbanyak Air Putih – Jika memang ingin memakan gorengan lebih dari satu, pastikan tubuh Anda menerima cukup air. Perbanyak konsumsi air putih dan buah segar karena serat dalam buah dapat membantu mengikat lemak yang berasal dari gorengan atau makanan bersantan.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Kabupaten Purwakarta, Sabtu 11 Juni 2022

Jangan biarkan makanan bersantan atau berminyak seperti gorengan berada dan mengendap lama di saluran pencernaan. Selain dapat merusak kinerja sistem pencernaan, hal ini dapat menimbun lemak jahat yang juga memicu kegemukan. (Red)