Pelaku UMKM di Depok Diminta Pasarkan Produk Via Daring, Ini Alasannya

JABARNEWS | BANDUNG –  Wakil Wali Kota Depok, Jawa Barat, Imam Budi Hartono mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan berbagai macam peluang guna memaksimalkan penjualannya produknya, seperti teknologi dalam jaringan (daring) atau online.

“Dengan berjualan secara online, produk UMKM dapat dikenal oleh banyak orang dari berbagai daerah. Dengan begitu keuntungan yang diperoleh juga semakin besar. Pemasaran kita pun bisa lebih terjangkau oleh banyak orang, tidak hanya sebatas di sekitar tempat kita berjualan saja,” katanya di Depok, Jabar, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga:  Kartunis Penghina Nabi Muhammad, Lars Vilks Tewas Kecelakaan Bertabrakan dengan Truk

Dikatakannya, para pelaku UMKM dapat membantu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Depok yang mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19, hingga menyentuh angka minus 1,92 persen.

Saat ini, pemerintah akan fokus pada pengembangan sektor industri olahan makanan, guna mendongkrak perekonomian.

“Laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok bisa naik di atas 0 persen jika pertumbuhan industri pengolahan makanan terus dipacu,” tutur pria yang biasa di sapa IBH tersebut.

Baca Juga:  Pemerintah Harus Uji Kualitas Vaksin Hadapi Mutasi C-19 B117

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan UMKM mampu menggerakkan roda perekonomian Kota Depok selama ini.

“UMKM mampu menggerakkan roda perekonomian sebagai penyumbang kenaikan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Depok,” katanya.

Menurut dia, tumbuhnya UMKM berkontribusi besar dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Depok, karena melalui usaha yang didirikan oleh masing-masing anggota kelompok, banyak tenaga kerja yang terserap.

Baca Juga:  Hari ke-3, Sudah 836 Kendaraan Pemudik Diputar Balik di Kabupaten Bandung

Untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM, Pemkot Depok telah melakukan berbagai cara, salah satunya menjalin kerja sama dengan mitra pemerintah untuk peningkatan kapasitas UMKM.

“Kami bersama mitra pemerintah membantu penambahan permodalan untuk UMKM, sifatnya corporate social responsibility (CSR), dan bantuan-bantuan yang lebih mengutamakan kepentingan orang banyak,” ujarnya. (Red)