Penumpang Kosong, Omzet Bus Di Purwakarta Turun Drastis

JABARNEWS | PURWAKARTA – Momentum libur lebaran yang biasanya menjadi unggulan untuk mendulang omzet besar tidak akan terjadi tahun ini.

Adanya larangan mudik membuat pengelola transportasi bus di Purwakarta menjerit karena jumlah penumpang turun drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan terbaru dimana larangan mudik lebaran tahun ini diperpanjang. Bahkan sudah diberlakukan sejak 22 April, dan akan berlangsung hingga 24 Mei mendatang.

Baca Juga:  Edhy Prabowo Tak Ajukan Keberatan Meski Didakwa Terima Suap Rp25,7 Miliar

Salah seorang pengurus PO Bus Warga Baru, Yaya mengaku kondisi ini dirasakan setelah aturan larangan mudik diumumkan pemerintah sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

“Sangat terasa sekali penurunanya. Purwakarta-Jakarta atau sebaliknya satu bus paling banyak membawa 10 penumpang,” ungkapnya saat ditemui di Terminal Ciganea, Pada Kamis (29/4/2021).

Menurutnya, penurunan terjadi karena kebanyakan para penumpang merasakan ketakutan tidak sampai tujuan setelah ada aturan larangan mudik.

Baca Juga:  IDI Sebut Semua Dokter di Jabar Siap Disuntik Vaksin Covid-19

Diakuinya, kondisi ini otomatis berdampak pada keuntungan yang diperoleh setiap hari baik pengelola maupun pengemudi juga kernet bus.

“Tetap beroperasi paling tidak ada penghasilan meski kecil,” ujar Yaya.

Ia mengaku operasi bus terakhir sampai 5 Mei 2021 sebelum larangan mudik diberlakukan terhitung 6 sampai 17 Mei 2021.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Terus Hadirkan Inovasi di Bidang Kesehatan

“Dari 6 Mei libur total karena sudah ada pengumumannya. Sekalipun nanti ada perubahan, sepertinya penumpang tidak ada,” sesalnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pengemudi Bus Primajasa, Suheli mengaku penurunan mulai terasa sejak ada pengumuman larangan mudik.

“Yah, sama jumlah penumpang turun drastis, dan 6 Mei nanti kami juga tidak beroperasi,” ungkap Yaya. (Gin)