Bukan RSHS, Ini Rumah Sakit dengan Pasien COVID-19 Terbanyak di Jabar

JABARNEWS | CIANJUR – RSUD Cianjur, Jawa Barat, menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 yang paling banyak merawat pasien positif corona di Jawa Barat, dibandingkan dua rumah sakit besar lain RS Hasan Sadikin (RSHS) dan Al Islam Bandung.

“Banyaknya jumlah pasien yang menjalani isolasi di RSUD Cianjur, karena minimnya fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit lainnya,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Kamis (29/4/2021), seperti dilansir Antara.

Baca Juga:  Arsitektur Metabolisme, Solusi Ruang pada Masa Pandemi

Ia menjelaskan saat ini rumah sakit milik daerah itu, merawat 113 pasien COVID-19, jumlahnya lebih banyak dibandingkan dua rumah sakit rujukan terbesar di Jabar, Al Ihsan da Hasan Sadikin. Namun hal tersebut, ungkap dia karena minimnya fasilitas penunjang kesehatan.

Selama pandemi kasus COVID-19, sebanyak 4.046 orang dengan pasien sembuh atau selesai mencapai 3.264 orang. Sedangkan yang masih dalam proses pebyembuhan sebanyak 599 orang, namun sebagian besar menjalani isolasi mandiri dan di vila khusus Bukit Ciherang.

Baca Juga:  Kapal Nelayan Terbakar di Perairan Utara Jabar, Bawa 16 ABK Asal Indramayu

Ia menjelaskan masuknya RSUD Cianjur dalam urutan pertama rumah sakit paling banyak merawat pasien COVID-19 di Jabar karena Cianjur hanya memiliki tiga fasilitas kesehatan, dimana RSUD Cianjur menjadi yang paling banyak menyediakan ruang isolasi sebanyak 250 ruangan.

“Di Cianjur ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan, dua rumah sakit daerah dan satu rumah sakit swasta, sebagian besar mereka yang terkonfirmasi COVID-19, memilih RSUD Cianjur sebagai tempat menjalani isolasi terutama yang memiliki penyakit penyerta,” katanya.

Baca Juga:  Minibus Pecah Ban di Tol Cipularang, Seorang Penumpang Tewas Seketika

Sedangkan di daerah lain, tambah dia, banyak rumah sakit rujukan yang dapat dipilih pasien untuk menjalani isolasi, sedangkan di Cianjur hanya tiga rumah sakit. “Jadi wajar tertinggi karena di daerah lain banyak rumah sakit menjadi rujukan yang dipilih pasien,” katanya. (Red)