Soal Tugu Desa Perbatasan Jabar-Banten, Ini Kata Uu Ruzhanul Ulum

JABARNEWS | BOGOR – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Tugu Desa Perbatasan Provinsi antara Jabar dan Provinsi Banten di Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Kamis (29/4/21).

Tugu Desa Perbatasan Provinsi ditandai dengan miniatur kujang yang menyimbol Jabar dan memiliki makna yang berarti.

“Kujang ini jika ditidurkan terlihat seperti lafadz bismillahirohmanirohim. Artinya masyarakat Jawa Barat religius, masyarakat Jawa Barat Islami dan segala sesuatu harus dimulai dengan bismillah,” kata Uu Ruzhanul Ulum.

Kedua, lanjut dia, filosofi dari kujang ini adalah ibarat harimau yang sedang duduk. Harimau yang diketahui adalah gagah, berani dan tegas. “Tegas dalam memperjuangkan kebenaran, berani dalam memperjuangkan hak-hak dan berwibawa alias gagah,” sambungnya.

Baca Juga:  Silaturahim Dengan Tengku Ryan, Warga Bintang Bayu Tolak Janji Slogan

“Makanya masyarakat Jawa Barat harus gagah, harus hebat, harus berani dan tegas karena memang orang tua dan leluhur kita mengidentikkan Jawa Barat dengan kujang yang penuh makna dan filosofi,” tambahnya.

Menurut Uu Ruzhanul Ulum, tugu desa sebagai batas provinsi sangat penting sebagai batasan pembangunan daerah yang adil dan kepastian hukum. Sehingga, tertib administrasi pemerintahan menjadi jelas dan tegas.

“Karena biasanya daerah perbatasan itu tertinggal. Karena konektivitas yang kurang, sarana pendidikan yang tidak sempurna, kemudian juga kesehatan juga yang tidak semuanya tingkatan ada,” ujarnya.

Uu Ruzhanul Ulum berharap peresmian tugu ini dijadikan contoh kepala daerah untuk membangun desa perbatasan. Karena tidak cukup untuk pembangunan dari pemerintah provinsi tapi harus ada kebersamaan dengan pemerintah kabupaten/kota.

Baca Juga:  Sudah Tak Sejalan, Amien Rais Putar Haluan Bersiap Bentuk Partai Baru

“Makanya pemerintah provinsi dengan taglinenya ‘Menata Kota Membangun Desa’. Kota ditata karena semuanya ada, desa dibangun karena tidak semuanya kebutuhan masyarakat ada maka membangun desa,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Uu Ruzhanul Ulum juga menyerahkan Bantuan Keuangan Provinsi Jabar untuk 416 desa sebesar Rp130 juta per desa. Serta menyerahkan maket Tugu Batas Desa Perbatasan pada Camat Tenjo dan Kepala DPMDes Kabupaten Bogor.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Bambang Tirto Yuliono menuturkan, Pemda Provinsi Jabar mempunyai luas mencapai 3,7 juta hektar dengan jumlah penduduk hampir mendekati 50 juta jiwa.

Baca Juga:  Parah! Jual Tiket Palsu Indonesia Vs Argentina, 4 Orang Diciduk Polisi

Sebanyak 36,2 juta jiwa berada 5.312 desa atau sekitar 71,77 persen ada di desa, serta sebanyak 101 desa diantaranya berada di daerah perbatasan baik berbatasan dengan Banten dan Jawa Tengah.

“Oleh karena itu pemerintah daerah provinsi Jawa Barat memberikan perhatian yang cukup besar terhadap desa-desa perbatasan. Salah satu di antaranya adalah dengan membangun tugu perbatasan baik di perbatasan Jabar-Banten maupun Jabar-Jateng,” ucap Bambang.

Namun, sambung dia, bantuan keuangan khusus desa tersebut berbeda dengan tahun 2020 yang lalu. Di antaranya peruntukannya adanya tambahan penghasilan buat badan permusyawaratan desa dan pembuatan media publik luar ruang. (Red)