Bersiap, 49 Desa di Kabupaten Bandung Akan Gelar Pilkades Pada Juli 2021

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung menyatakan sebanyak 49 desa setempat akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada 14 Juli 2021 mendatang.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan 49 desa itu merupakan desa yang masuk ke dalam gelombang pertama. Untuk itu, ia minta pemerintah di 49 desa tersebut segera melakukan tahapan persiapan.

“Persiapannya mulai hari ini, terutama penjabat, harus segera berkoordinasi di lapangan. Harus segera membentuk kepanitiaan dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa), atau musyawarah desa di masing-masing desa,” kata Dadang dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Baca Juga:  Disini Lokasi SIM Keliling Purwakarta Rabu 24 Mei 2023

Anggaran pelaksanaan pilkades tahun ini, kata dia, mencapai Rp9,5 miliar. Alokasi anggaran per hak pilihnya, kata dia, pada tahun ini meningkat 100 persen karena kebutuhan yang berbeda di musim pandemi COVID-19.

“Biasanya Rp10.000 per hak pilih, sekarang dianggarkan Rp20.000 per hak pilih, dengan total sekitar 9,5 miliar untuk 480.000 hak pilih,” kata Dadang.

Baca Juga:  DPRD Jabar: Pengangguran SMK Tertinggi, Perlu Evaluasi

Dia menjelaskan, peningkatan anggaran itu disebabkan kebutuhan pengadaan sejumlah alat protokol kesehatan yang perlu mendukung pelaksanaan pilkades tahun ini.

Selain penyediaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer, menurutnya jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) pun akan bertambah. Pemerintah desa juga telah diarahkan, untuk mengalokasikan sebesar 8 persen dari Dana Desa untuk pelaksanaan pilkades.

Baca Juga:  Inilah Rekam Jejak Perjalanan Ketua KPK Terpilih Irjen Firli Bahuri

Maka dari itu, ia optimistis persiapan Pilkades akan berjalan dengan optimal. Pasalnya, kata dia, tidak ada alasan untuk menunda pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat desa tersebut.

“Kami juga sudah rapat dengan Forkopimda, sudah sepakat akan mengamankan dan mengawal pelaksanaan pilkades, tentunya yang sesuai dengan standar prokes (protokol kesehatan),” kata dia. (Red)