Jelang Libur Lebaran, FK3I Jabar Ingatkan Pemerintah Daerah Perhatikan Dua Hal Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat mengingatkan Perhutani Adm Bandung Utara dan pengelola wisata wilayah Lembang untuk mengendalikan sampah dan terapkan protokol kesehatan menjelang libur lebaran 2021.

Ketua PB FK3I Jabar Dedi Kurniawan mengatakan bahwa dalam menyikapi statemen Plt Bupati Bandung Barat yang dengan berani memberikan keleluasaan bagi para Pengunjung wisata menjelang liburan Lebaran nanti perlu diantisipasi dengan tegas.

Baca Juga:  Begini Kondisi Ezechiel Saat Ini

“Kami masih menilai Pengelola kawasan dan Pemilik Wisata masih belum mementingkan dan peduli terhadap kelestarian lingkungan,” kata Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (3/5/2021).

Dia memprediksi bahwa liburan lebaran saat ini walau akan berbeda dengan lebaran sebelum masa pandemi Covid-19. Namun, pihaknya tetap meminta perhatian serius kepada para pihak

Perhatian yang dimaksud yakni dengan memberikan edukasi pengunjung, pengetatan pengelola kawasan, patroli pemangku kawasan serta imbauan rutin pemerintah daerah perlu dilakukan.

Baca Juga:  Ini Tiga Keunggulan Desain Dapur Kompor Tanam, Diantaranya Hemat Tempat

“Hal ini ditegaskan agar jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Kasus kebakaran yang dipicu sampah, dan yang utama adalah pencegahan penularan Covid-19,” ucapnya.

“Kami berharap wilayah Bandung Utara yang saat ini sudah menjamur lokasi wisata pun perlu ditertibkan dan ditata oleh pemangku kebijakan,” tambahnya.

Baca Juga:  Ramadan Momen Perbanyak Syiar Islam

Disisi lain, lanjut Dedi, sektor pariwisata yang sedang terpuruk dicoba dihidupkan perlahan. Tetapi, sambung dia, jangan sampai mengabaikan kaidah lingkungan, keamanan terutama kesehatan semua pihak.

“Di wilayah selatan pun kami meminta Pemkab Bandung, Perhutani dan Pemda melakukan sirkulir secara efektif. Kami berharap lebaran saat ini sebagai momentum perbaikan pengelolaan dan pengendalian lingkungan di areal wisata dan penerapan aturan ketat,” tutupnya. (Red)