Soroti Penahanan Ijazah Siswa, PSI Sebut Ada Ribuan Kasus di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Jawa Barat Furqan AMC mengatakan, pihaknya telah menerima 67 laporan penahanan ijazah siswa. Padahal ijazah siswa merupakan hak siswa.

Dengan adanya laporan tersebut, pihaknya menyayangkan kasus penahanan ijazah siswa di sekolah di Jabar. Menurutnya, penahanan ijazah tersebut karena berbagai alasan, salah satunya karena belum menyelesaikan administrasi atau tunggakan sekolah.

Baca Juga:  Tak Menyangka, Tukang Sol Sepatu Itu Terduga Teroris

“Tanggal 19 April lalu kami terima perwakilan orang tua delapan orang mereka melaporkan kasus penahanan ijazah di sekolah mereka,” kata Furqan dalam webinar yang diselenggarakan oleh PSI Jabar, Minggu (2/5/2021).

“Jadi, bukan satu sekolah. Tapi terjadi pada banyak anak di banyak sekolah,” tambahnya.

Furqan menduga bahwa kasus tersebut juga terjadi di daerah-daerah lain. Sebab, lanjut dia, selama melakukan investigasi, mereka masih fokus di Kota Bandung dan belum menjangkau seluruh daerah di Jabar.

Baca Juga:  13 Kesenian Jabar Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda, Apa Saja?

“Di bawahnya mungkin ada ribuan kasus. Bukan hanya di Kota Bandung, tetapi juga terjadi di daerah lain di Jawa Barat,” ungkapnya.

Furqan menjelaskan bahwa praktik penahanan ijazah itu tentu menimbulkan efek yang lebih luas. Apalagi, sambung dia, alasannya hanya karena belum melunasi biaya pendidikan.

Baca Juga:  Nama-nama Skill Lolita Dalam Game HP Mobile Legends, Yuk Simak!

Hal tersebut membuat dirinya miris. Pasalnya, saat ini masyarakat sedang dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19.

“Apalagi efeknya secara sosial menambah tekanan terhadap keluarga. Sementara secara psikologis bagi anak itu pasti ada, temannya yang lain sudah lanjut sekolah atau bahkan sudah kerja, sementara yang lain ijazahnya masih tertahan,” tutupnya. (Red)