Kabupaten Bogor Larang Nyalakan Petasan, Termasuk Takbir Keliling Malam Lebaran

JABARNEWS | BOGOR – Aktivitas takbir keliling saat malam Lebaran atau peringatan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, resmi dilarang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat menghindari terjadinya kerumunan massa.

“Takbir keliling juga dilarang. Pokoknya, semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan akan sebisa mungkin dicegah. Kalau kadung terjadi harus langsung dibubarkan,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin di Cibinong, Bogor, Senin (3/5/2021).

Larangan tersebut tercantum dalam Surat Edaran (SE) Bupati Bogor nomor 451.13/227-Kesra tentang panduan kegiatan masyarakat selama bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun 1442 hijriah di Kabupaten Bogor. SE tersebut merujuk pada SE Menteri Agama nomor 4 tahun 2021 dan SE Kepala Satgas Penanganan COVID-19 nomor 13 tahun 2021.

Baca Juga:  Diskominfo Gelar Lomba Open Inovasi 'Smart City Bandung District', Berhadiah Rp 10 Juta

Larangan tersebut tertulis pada poin kesembilan dari total 11 poin SE Bupati Bogor bertuliskan “Tidak diperbolehkan menyalakan petasan, kembang api dan saur on the road serta takbir keliling”.

Burhan menyebutkan bahwa akan ada pengawasan ketat dari Satgas Penanganan COVID-19 saat menjelang hingga setelah Idul Fitri, untuk mencegah bermunculannya klaster baru penularan COVID-19.

Baca Juga:  Tundukan Kota Bandung 2-0, Tim Sepakbola Purwakarta Lolos Ke Grand Final Porprov Jabar

“Mobilitas masyarakat akan sangat tinggi. Baik untuk kegiatan keagamaan, keluarga, silaturahmi dan pariwisata pasca lebaran. Jangan sampai, itu berdampak negatif pada sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor,” kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Menurutnya, Pemkab Bogor akan menerjunkan personel Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk berkolaborasi dengan TNI-Polri dalam melakukan penyekatan antisipasi mudik di beberapa titik wilayah Kabupaten Bogor.

Baca Juga:  Atasi Kekeringan Saat Kemarau, Pemkab Karawang Akan Bangun Embung di Wilayah Ini

“Bahkan PMI dan Pramuka juga akan dilibatkan. Nantinya akan dibuatkan posko-posko dengan harapan posko itu memiliki fungsi dan peran efektif dalam pengendalian penyebaran COVID-19,” terang Burhan.

“Saya juga minta agar para camat membantu untuk menunjang optimalisasi fungsi posko. Koordinasikan juga dengan para Kades untuk dapat melibatkan Linmas untuk membantu bertugas di posko-posko yang ada,” tambahnya. (Red)