Gerakan Deteksi Dini Kanker Serviks & Payudara Oleh TP PKK Jabar

JABAR NEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mencanangkan gerakan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.

Gerakan tersebut dimulai dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan yang berada di lingkungan Pemprov Jabar.

Katua TP PKK Provinsi Jabar, Netty Prasetyani Heryawan mengatakan PKK memiliki peranan penting untuk mensosialisasikan secara aktif mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.

Baca Juga:  Bikin Merinding! Tiga Gunung Keramat Di Jawa Barat Yang Terkenal Dengan Hal Mistis, Ada Kerajaan Gaibnya

“Hari ini yang menjadi salah satu ancaman penbunuh bagi perempuan adalah kanker serviks dan kanker payudara. Oleh karena itulah kita bertekad meningkatkan kualitas hidup perempuan, salah satunya peningkatan kesehatan,” kata Netty saat diwawancara usai kegiatan pencangan deteksi dini kanker serviks dan pmkanker payudara di Gedung Sate, Bandung, Senin (30/10/2017).

Netty mengungkapkan dengan kegiatan pencanangan deteksi dini kanker tersebut para ASN perempuan yang ada di lingkungan Pemprov Jabar diajak untuk melakukan pemeriksaan kanker melalui metode Inspeksi Visual Asam asetat (IVA test).

Baca Juga:  Lulus UN, Ini Aksi Simpatik Siswa SMAN 1 Cibatu Purwakarta

“Jadi para ASN perempuan didata, dimobilisasi untuk mau melakukan pemeriksaan, salah satunya untuk mengetahui deteksi dini kanker serviks,” ujarnya.

Netty menambahkan pihaknya akan melakukan talkshow untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat mebgenai kanker serviks dan kanker payudara dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga:  DPRD Jabar Desak Pembangunan Tol Cisumdawu Dipercepat

Selain itu, ungkap Netty pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk dapat membekali para pelajar khususnya tingkat SLTA.

“Kita juga akan memperluas pengetahuan remaja tentang pentingnya imunisasi atau pemberian vaksin HPV bagi remaja putri. Dan itu salah satu cara membentengi dari virus yang paling banyak membunuh perempuan,” jelasnya. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat