Harga Komoditas di Kota Bandung Mulai Alami Fluktuasi

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan, dari hasil pemantauan rutin di 8 pasar tradisional kini sejumlah komoditas sudah mulai mengalami fluktuasi.

Baik itu penurunan harga maupun yang mulai beranjak naik. Menurutnya, sekalipun terpantau ada kenaikan namun masih pada batas wajar.

Terlebih jika mengingat sebentar lagi akan mendekati Idulfitri. “Masalah harga dipengaruhi suplai dan demand,” kata Meiwan dalam keterangan yang diterima, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga:  Tak Hanya Wifi, Ketua RW Ini Pinjamkan HP Untuk Belajar Daring

“Kalau permintaan tinggi, barang tidak ada maka terjadi kenaikan harga. Tapi kalau stok ada walaupun ada kenaikan sedikit masih wajar. Karena pedagang beralasan mumpung mau lebaran setahun sekali naikan harga,” tambahnya.

Meiwan mengaku sudah berkoordinasi bersama DKPP, Bagian Perekonomian beserta Satgas Pangan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga pangan di pasaran. Jika hal itu sampai terjadi, sejumlah langkah penanganan telah dipersiapkan.

Baca Juga:  Polri Rotasi Delapan Kapolres di Jajaran Polda Jabar

“Tapi sudah kita imbau agar kenaikan jangan terlalu signifikan karena tidak semua masyarakat bisa membeli dengan harga yang naik,” imbuhnya.

Di antaranya, sambung Meiwan, menindak praktek penimbunan stok pangan. Atau pun menggelar operasi pasar dengan menyediakan kebutuhan bahan pangan pokok dengan harga yang lebih murah.

“Misalkan di distributor banyak, tapi di pasar susah, itu tanda tanya. Tapi sekarang memang kita lihat di distributor ada stoknya tersedia. Kalau kenaikan berturut-turut tidak wajar, kita juga akan adakan operasi pasar sebagai langkah terakhir,” jelasnya.

Baca Juga:  Grup Facebook Input Dihapus Secara Tiba-tiba, Kok Bisa?

Di samping menjaga stok kebutuhan bahan pokok, Pemkot Bandung juga terus berkoordinasi dengan Pertamnia untuk memastikan ketersediaan gas LPG. Utamanya, gas 3kg yang menjadi konsumsi utama masyarakat. (Red)