Sempat Naik, Harga Daging Sapi di Cianjur Berangsur Normal

JABARNEWS | CIANJUR – Harga daging sapi di Pasar Induk Cianjur, Jawa Barat, kembali normal memasuki minggu ke tiga puasa dari Rp140 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram, namun harga diperkirakan akan mengalami kenaikan tiga hari menjelang hari raya, dimana tingkat permintaan cukup tinggi.

Kepala UPTD Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Doni Tri Wibowo mengatakan memasuki tiga pekan puasa harga daging sapi yang sempat merangkak naik, kembali ke harga normal Rp120 ribu per kilogram, turunnya harga tersebut seiring rendahnya tingkat pesanan.

Baca Juga:  Soal Omnibus Law, Bima Arya: Kewenangan Penetapan Amdal Bukan Lagi Pemda

“Kalau sekarang masih normal karena pembeli juga tidak terlalu banyak, biasanya akan naik lagi setelah tiga hari sebelum Lebaran karena pembeli mulai banyak. Kenaikan harga daging menjelang lebaran sudah menjadi kebiasaan tahunan,” kata Doni Tri Wibowo di Cianjur Rabu, (5/5/2021).

Sebagai upaya antisipasi melambungnya harga daging menjelang masuknya hari raya, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk tetap menjaga stok ketersediaan tidak sampai kosong, termasuk dengan Bulog Cianjur, untuk mengggelar operasi pasar.

Baca Juga:  Rincian Gaji PNS yang Masuk dalam Komponen Pemberian THR 2022

Upaya tersebut, sebagai salah satu cara untuk menstabilkan harga kebutuhan pangan tidak sampai melambung, meski pihaknya memperkirakan kenaikan harga tidak akan melebihi tahun sebelumnya karena tingkat pemakaian yang menurun dibandingkan dua tahun sebelum pandemi.

Seorang pedagang daging sapi Pasar induk Cianjur, Munardi, mengatakan turunnya harga daging sapi dan ayam sudah terjadi sejak satu pekan terakhir, meski selama dua pekan harga daging sempat bertahan diangka Rp140 ribu per kilogram dan daging ayam bertahan diangka Rp40.000 per kilogram.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci Usai Kalah dari Malaysia

“Pembeli mulai berkurang dan diperkirakan tiga hari menjelang hari raya, tingkat kebutuhan akan kembali tinggi dan harga kembali merangkak naik. Namun perkiraan kami pedagang, harga tidak akan sampai melambung karena tingkat pemakaian selama pandemi menurun tajam,” katanya. (Red)