H-1 Larangan Mudik, Menhub dan Puan Maharani Datangi Terminal Harjamukti

JABARNEWS | CIREBON – H-1 larangan mudik lebaran idul fitri, Menteri Perhubungan (Menhub) dan Ketua DRI RI Puan Maharani, meninjau langsung pelaksanaan pengendalian perniagaan mudik di Terminal Harjamukti dan Stasiun Kejaksan Kota Cirebon.

Kunjungan rombongan Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rangka kunjungan meninjau langsung implementasi kebijakan aturan terkait larangan mudik Lebaran 2021 di Stasiun Kejaksan dan Terminal Harjamukti Kota Cirebon.

Baca Juga:  Dokumen FBI Ungkap Fisik Alien

“Kedatangan kami ini untuk meninjau langsung pelaksanaan pengendalian peniadaan mudik lebaran yang akan dimulai tanggal 06/05 besok,” katanya saat diwawancarai oleh awak media di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon. Rabu (05/05/2021)

Di depan awak media, ia meminta kepada pemerintah dan juga TNI Polri, yang akan menjalankan tugasnya untuk bisa dilakukan secara bergotong royong agar dapat melaksanakan kebijakan terkait pengendalian mobilitas warga pada masa mudik Lebaran untuk bisa mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga:  Vaksinasi Lansia di Kabupaten Tasikmalaya Masih Rendah, Para ASN Diminta Lakukan Ini

“Kami minta, aturan ini dilaksanakan dengan secara benar, demi kebaikan kita bersama,” katanya.

Terkait Rencana penyekatan arus mudik yang akan dilaksanakan pada 06/05 besok, Kakorlantas telah menyiapkan sedikitnya 381 titik penyekatan arus mudik dari Jakarta menuju Jawa.

“Saya berkoordinasi dengan Kakorlantas, terkait rencana rencana bagaimana penyekatan 381 titik yang mulai besok akan dilaksanakan untuk bisa mengatur volume adanya masyarakat untuk tetap mudik,” katanya.

Baca Juga:  Wow.. Stadion GBLA Diusulkan Berganti Nama

Ia juga meminta kepada Kementrian dan juga TNI Polri dalam pelaksanaan implementasi kebijakan tersebut untuk bisa dilakukan secara sistem sinergi terkoordinasi dan bergotong royong.

“Dalam pelaksanaan kebijakannya itu, petugas mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menjaga kondusifitas atau situasi kondusif dari dinamika yang ada di lapangan,” katanya. (Arn)