Pengemudi Mobil Kekaisaran Sunda Nusantara Mengaku Jenderal Bintang Dua

JABARNEWS I JAKARTA – Pengemudi mobil dengan plat “Kekaisaran Sunda Nusantara” SN 45 RSD berinisial RK (55) saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Sub Direktorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

“(RK) diperiksa di (Subdit) Kamneg,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/5/2021), seperti dilansir Antara 

Menurut dia, RK diperiksa oleh Subdit Kamneg lantaran yang bersangkutan mengaku sebagai Jenderal dari Kekaisaran Sunda Nusantara.

Baca Juga:  Guru Besar IPB Beri Saran Untuk Wujudkan Keluarga Yang Harmonis

Penyidik kepolisian kini masih mengumpulkan keterangan RK mengenai Kekaisaran Sunda Nusantara yang disebut-oleh yang bersangkutan.

“Tentu apa dan siapa, mengapa dirinya ada di organisasi ini nanti akan didalami lagi. Tapi yang bersangkutan mengaku sebagai Jenderal dari Tentara Kekaisaran Sunda Nusantara. Dia jenderal bintang dua,” tambahnya.

Baca Juga:  Bank Bjb Ciamis - Pangandaran & Kejari Ciamis Kerjasama Bidang Hukum Perdata & TUN

Sejauh ini belum banyak keterangan soal Kekaisaran Sunda Nusantara yang disampaikan oleh RK kepada pihaknya saat dilakukan pemeriksaan awal.

Saat diamankan polisi turut mengamankan sejumlah dokumen yang diamankan dari tangan RK seperti SIM, STNK dan KTP dengan kop dokumen “Kekaisaran Sunda Nusantara”.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya Kompol Akmal menjelaskan kejadian ini berawal saat jajarannya mencegat kendaraan dengan plat yang tidak sesuai standar.

Baca Juga:  Jabar Raih Penghargaan Gatra Apresiasi Energi 2021, Ridwan Kamil Beberkan Hal Ini

Pengemudi tersebut beserta kendaraannya kemudian diamankan untuk dimintai keterangan lantaran tidak bisa menunjukkan STNK kendaraan yang sah.

Adapun pasal yang dikenakan kepada pengemudi kendaraan tersebut yakni Pasal 288 dan 280 UU LLAJ.

“Sementara kita tilang. Tidak ada dokumen Pasal 288 sama 280. Dia pelanggaran tidak ada nomor dan tidak dapat menunjukkan STNK,” pungkasnya. (Red)