Salat Ied di Desa Miliarder di Kawungsari Kuningan Cuma Diikuti 9 Orang

JABARNEWS I KUNINGAN – Desa miliarder yang jadi julukan Desa Kawungsari di Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, masuk zona merah. Sebanyak 30 warga Kawungsari positif terpapar Covid-19.

Akibatnya, hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Tak ada salat Id berjamaah dan silaturahmi antarwarga di desa ini, semua menjadi sunyi dan sepi.

“Eggak ada acara salat Id, karena zona merah. Jadi tidak ada momen,” ujar Kepala Desa Kawungsari Kusto kepada wartawan, Kamis (13/5/2021).

Kegiatan salat Hari Raya Idul Fitri tahun ini, kata dia, hanya diikuti hanya sembilan orang. Selebihnya, warga miliarder ini melaksanakan Salat Ied di rumah masing-masing

Baca Juga:  Pemberantasan Korupsi Kian Efektif Berkat Teknologi Informasi

“Sepi paling oge (juga) ada sembilan orang. Pada melaksanakan di rumah masing-masing nggak ada momen pisan (sama sekali),” jelas dia.

Pemerintah Desa Kawungsari yang mendapat julukan desa miliarder setelah sebagian besar warganya mendapatkan ganti untung pembebasan tanah untuk pembangunan bendungan atau Waduk Kuningan itu, memilih meniadakan salat Ied dan kegiatan lain saat hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Baca Juga:  Saat Pekerja Bangunan Di Tasikmalaya Tak Gunakan Alat Keselamatan, Begini Jadinya...

Padahal, hari raya Idul Fitri tahun ini merupakan lebaran terakhir bagi warga sebelum mereka mengosongkan desa karena pembangunan Waduk Kuningan segera dimulai beberapa bulan ke depan.

“Ada sekitar 30 orang yang terpapar virus Covid-19. Sebelumnya hanya 21 orang. Itu (Jumlah warga yang terpapar Covid) naik,” katanya.

Saat ini, ujar Kusto, 30 warga Kawungsari yang terpapar Covid-19 itu tengah menjalani isolasi mandiri. Kusto mengaku tidak tahu, dari mana warganya bisa terpapar Covid-19. 

“Kami enggak tahu ya, sedang di-tracing. Warga Desa Kawungsari belakangan ini banyak kegiatan,” ujarnya.

Baca Juga:  Masa Berlaku Paspor Bakal 10 Tahun

Kusto menuturkan, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kuning telah bergerak untuk melacak untuk mengetahui dari mana warga Kawungsari bisa terpapar Covid-19. 

“Sudah, sudah ada bantuan, hanya saja masih didata,” tutur Kusto.

Kusto pun mengaku dirinya juga tengah menjalani isolasi mandiri setelah positif terpapar Covid-19. 

“Aya (ada) indikasi terpapar Covid-19. Untuk sementara kami tidak bisa bertemu langsung dengan pihak luar. Hampura pisan (maaf banget),” ucapnya. (Red)