Yana Mulyana Sebut Larangan Mudik di Kota Bandung Sudah Optimal

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku telah memastikan posko penyekatan larangan mudik di Kota Bandung tidak terjadi kebocoran seperti di daerah lain.

Ia pun memastikan langsung di malam Idul Fitri bersama Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, serta unsur Pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung.

“Sebetulnya kalau ke Kota Bandung tidak ada yang jebol. Alhamdulillah karena mungkin kita juga sampaikan bahwa ini semua semata-mata untuk kepentingan masyarakat yang jauh lebih banyak ya,” kata Yana, di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Bandung, Jalan Nyland, Kota Bandung, Kamis (13/5/2021).

Baca Juga:  Kini dengan Menunjukan NIK, Warga sudah Bisa Akses Layanan JKN-KIS

“Jadi kalau pun ada yang harus diputar balik itu, mereka paham maksud dan tujuan kita. Bukan kita melarang tanpa alasan, tapi ini untuk kepentingan kita yang jauh lebih besar,” tambahnya.

Sedangkan mengantisipasi ledakan kasus yang terjadi setelah libur panjang, Yana mengungkapkan Kota Bandung memiliki pengalaman seperti itu sebelumnya.

“Minimal tidak terjadi potensi yang menimbulkan ledakan itu. Kalau pun terjadi, sarana fasilitas kesehatan kita, insyaallah siap,” ucapnya.

Sementara itu, berkenaan dengan kebijakan Idul Fitri, terutama larangan mudik, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna memohon keikhlasan dan kesadaran warga masyarakat.

Baca Juga:  UMK 2019 Buruh Di Kota Bandung Rp 3.339.580,61, Oded: Sesuai Harapan

“Saat ini masih dalam suasana Covid-19, bahwa kebijakan ini bukan atau tidak memiliki makna bahwa kita ingin memutus silaturahmi. Tetapi sekali lagi, pandangan pemerintah dengan adanya larangan mudik di masa pandemi ini hanya demi satu yaitu bagaimana kita ingin menjaga dan menyelamatkan nyawa manusia,” tuturnya.

Ema berharap, ledakan kasus tidak akan terjadi di Kota Bandung. Namun yang dikhawatirkan, teori epidemiologi yang menyatakan bahwa hal itu biasanya terjadi setelah 14 hari.

Baca Juga:  Loker Sales Mayora, Buruan Cek Syaratnya Sebelum Ditutup!

“Mudah-mudahan tidak terjadi dan kita tetap waspadai. Kami sudah ingatkan ke kawan-kawan di Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang ada,” katanya

Ema menilai, era informasi teknologi saat ini, silaturahmi bisa dilakukan secara virtual. Itu tidak mengurangi nilainya, dan secara mayoritas bahwa warga masyarakat sudah memiliki sarana dan fasilitas tersebut.

“Mudah-mudahan hal itu sekali lagi tidak mengurangi nilai dan makna silaturahmi di Idul Fitri 1442 Hijriah ini. Terakhir dari saya tentunya kita mengharapkan mari kita berdoa kepada Allah SWT,” tutupnya. (Red)