Unik! Ada Satu Pasangan Punya 14 Anak di Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Banyak anak banyak rezeki, itulah istilah yang menggambarkan satu keuarga di Cianjur yang memiliki 14 anak.

Ustadz Pahrudin (55) Nina (45) warga Kampung Pasir Sasaungan RT 02 /11, Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur ini sudah memiliki 14 orang anak. Bahkan, anak bungsunya dilahirkan istrinya pada Kamis (13/5/2021) saat Pahrudin sedang memimpin shalat berjamaah Idul fitri 1442 Hijriah.

Pasangan ini menikah pada awal tahun 1994 dan pada tahun 1995 dikaruniai anak pertamanya yang diberi nama Munawir. Hingga saat ini, 13 Mei 2021 tepatnya pada hari raya idul fitri melahirkan lagi anak laki-laki yang diberi nama Fitri Ramdani.

Baca Juga:  Menelisik Lebih Jauh Tentang Sejarah Awal Hari Kebebasan Pers Sedunia

Hingga jumlah seluruh anaknya sebanyak 14 orang dan sekarang yang ada di rumah sebanyak 9 orang anak, karena anak yang pertama, kedua, ketiga sudah berumah tangga dan anak yang ke 6 dan ke 9 meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Seluruh anaknya hanya mampu mengikuti pendidikan formal sampai tamat SLTP, karena sekolah jenjang berikutnya harus mengeluarkan biaya yang cukup signifikan. “Seluruh anaknya bukan tidak mau mengikuti pendidikan ke jenjang berikutnya, karena faktor ekonomi yang kurang mendukung, hingga diteruskan ke Pondok Pesantren yang ada di lingkungan setempat,” kata Pahrudin belum lama ini.

Baca Juga:  Sidang Kasus Meikarta. Terdakwa Billy Sindoro Memohon Dibebaskan

Meski begitu, Pahrudin mengaku dirinya tidak memiliki penghasilan tetap, hanya seorang buruh tani juga dipercaya orang lain mengurus sawah, kerja serabutan, seluruh hasil usahanya hanya mampu untuk makan keluarganya saja.

“Untuk makan keluarga sehari hari, Istri saya harus menanjak nasi sebanyak 5 sampai 6 liter kadang lebih,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Nanggalamekar Hilman membenarkan bahwa ada keluarga Ustadz Pahrudin pada hari raya idul fitri telah melahirkan anak yang ke 14, yang dilahirkannya tepat saat Pahrudin sedang menjadi Imam Shalat Idul fitri.

Baca Juga:  Begini Tandanya Jika Kampas Kopling Motor Kalian Sudah Minta Ganti

Mengenai jenjang pendidikan untuk keluarga Pahrudin hanya mampu tamat sampai tingkat SLTP saja, sedangkan jenjang berikutnya diteruskan ikut pendidikan di Pondok pesantren terdekat.

Dengan adanya itu, bila anak-anak Pahrudin memiliki semangat belajar, maka pihaknya akan berupaya mencari sekolah yang sifatnya gratis, seperti di SKB Pasir Muncang dan SMK yang ada di lingkungan Desa Nanggalamekar.

“Nanti akan saya tawar pada anak-anak Ustadz Pahrudin sekolah di SLTA SKB dan SMK lainnya yang ada di Wilayah Desa Nanggalamekar,” pungkasnya. (Red)