H+1 Lebaran, Ratusan Pemudik Diputarbalikkan Di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Menyusul adanya larangan mudik mulai 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021 mendatang, aparat gabungan di enam titik pos penyekatan yang ada di Purwakarta telah memeriksa sebanyak 6.164 kendaraan.

Kapolres Purwakarta, AKBP Ali Wardana menyampaikan dari jumlah yang diperiksa tersebut di antaranya menyasar kendaraan roda dua, empat, dan kendaraan muatan penumpang.

Dijelaskan Kapolres Purwakarta, ada enam titik pos penyekatan di Purwakarta, dengan tiga di antaranya ialah gerbang tol, seperti GT Cikampek, GT Sadang, dan GT Jatiluhur.

Baca Juga:  182 Rumah Tidak Layak Huni di Jabar Bakal Direhabilitasi

Tak hanya itu, sambung dia, tiga jalur arteri pos penyekatan di Purwakarta, ialah Jalur Purwakarta-Bandung via Darangdan, Jalur Purwakarta-Subang via Kiarapedes, dan Jalur Purwakarta-Cianjur via Maniis.

“Jumlah kendaraan yang diperiksa sejauh ini di enam titik penyekatan berjumlah 6.164 kendaraan. Sedangkan yang kami putar balik sebanyak 440 kendaraan,” tutur AKBP Ali. Pada Jumat (14/5/2021).

Kendaraan-kendaraan yang diputar balik, lanjut Kapolres, lantaran pengemudinya tak mampu menunjukkan surat-surat yang harus dibawa seperti surat izin keluar masuk (SIKM) dan surat hasil antigen/genose.

Baca Juga:  Puluhan Rumah di Garut Terancam Longsor, Madrasah Jadi Pengungsian

“Paling banyak yang kami periksa dan putar balik itu ada di pos penyekatan Cikopo,” jelasnya.

Saat disinggung terkait skema arus balik yang bakal dilakukan Polres Purwakarta menghadapi arus balik nanti, AKBP Ali mengaku pihaknya tetap bersiaga hingga nanti 17 Mei 2021.

“Kendaraan yang melintasi Purwakarta beruntung tak sebanyak seperti di Karawang dan Subang. Karena memang pemudik ke Purwakarta relatif sedikit. Alhamdulillah nanti sampai 17 Mei kami akan amankan arus balik,” terangnya.

Baca Juga:  Pusat Zakat Umat Berbagi Kebahagiaan Qurban untuk 300.000 Penerima Manfaat

Selain itu, AKBP Ali menambahkan, Polri akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan TNI untuk menjaga pula objek-objek wisata agar tidak muncul klaster baru, yakni klaster wisata.

“Untuk di objek wisata juga akan kami pantau dan lakukan pengamanan, untuk mencegah terjadinya klaster wisata. Tak lupa kami juga terus mengingatkan masyarakat untuk selalu menanti protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” pungkasnya. (Gin)