FK3I Jabar Duga Tumpukan Sampah di Pasar Gedebage Sengaja Dikelola

JABARNEWS | BANDUNG – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat kembali angkat bicara soal masalah sampah di Pasar Gedebage Bandung yang disinyalir sengaja dikelola bukan diselesaikan.

Ketua FK3I Jabar Dedi Kurniawan mengatakan, sampah Pasar Gedebage dirata-ratakan menghasilkan 10 ton dalam sehari. Namun, hampir sekitar 95 persen lebih adalah sampah organik.

“Sampai saat ini sampah di Pasar Gedebage dikelola PD Pasar Kota Bandung, dimana lahan Pasar Gedebage sebagian dimiliki PT dan sebagian merupakan tanah Pemkot Bandung,” kata Dedi dalam keterangan pers yang diterima, Senin (17/5/2021).

Baca Juga:  Enam Santriwati yang Hanyut di Sungai Parsariran Tapanuli Selatan Ditemukan Tewas

Sampai saat ini, lanjut dia, jadwal penarikan sampah tidak teratur dan kadang lambat dengan alasan teknis sehingga sering menumpuk dan mengakibatkan bau tak sedap, banjir cileuncang pada saat hujan.

“Sehingga mengganggu kenyamanan baik pedagang pasar maupun pengunjung dan warga sekitar wilayah Pasar Gedebage padahal setiap hari pedagang dipungut retribusi sebesar 5 ribu per lapak dan ada juga yang 3 ribu bagi PKL,” ucapnya.

“Namun masalah Sampah Gedebage ini tak kunjung selesai. Padahal dalam penyelesaian sampah yang 95 persen organik bisa diselesaikan dengan cara dikelola secara komunal. Semisal dikelola menjadi pakan maggot atau dikelola sederhana menjadi pupuk langsung dengan lahan yang disiapkan sekitar kawasan pasar yang dimiliki Pemkot Bandung,” tambahnya.

Baca Juga:  Kawasan Zona Merah Kota Bandung, Tetap Harus Bersih PKL!

Oleh karena itu, Dedi mengungkapkan bahwa pihaknya mendesak PD Pasar melalui Walikota Bandung agar memberikan sosialisasi Positif terhadap permasalahan sampah melalui bangunan blue print yang jelas.

“Jangan sampai PD Pasar hanya jadi pengepul sampah dan PD Kebersihan sebagai perusahaan armada sampah lalu dinas LHK Kota Bandung hanya nonton tanpa ada upaya membangun regulasi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Dapat Dua Surat Penugasan Penting dari Partai Golkar, Apa Saja Itu?

Jika sinergitas ini dibangun, sambung Dedi, maka tidak perlu ada retribusi dan sampah akan tertangani dengan baik tidak menumpuk.

Selain itu, Dedi menilai, Rencana Pengelolaan Sampah di Kota Bandung secara umum dan Pasar Gedebage secara khusus nyatanya tidak punya tujuan ke arah penyelesaian yang baik.

“Jika hal tersebut berhasil dapat mengurangi 10 ton sampah Pasar Gedebage dalam sehari tidak harus menumpuk di TPA Sarimukti dan akan mengurangi biaya penarikan sampah lalu ke depan kita ke pasar lainnya di Kota Bandung,” tutupnya. (Red)