JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, perlu ada tindakan dari masing-masing pemerintah daerah. Salah satunya dengan menerapkan micro lockdown.
Strategi micro lockdown ini disebutnya efektif untuk menekan penularan kasus Covid-19.
“Apabila dalam satu RT ditemukan ada 5 rumah yang masih positif Covid-19, maka diharapkan ada inisiatif untuk melakukan micro lockdown,” kata Doni dalam rapat mingguan BNPB, Minggu (16/5/2021).
“Kenapa ini penting? Agar kasusnya tidak menular ke wilayah yang lain, kecuali mungkin lansia atau kelompok rentan yang punya komorbid bisa dievakuasi ke RS,” tambahnya.
Doni menjelaskan, micro lockdown perlu melakukan karantina dan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat, kecuali bagi lansia dan pengidap komorbid yang memang membutuhkan perawatan RS.
Tak hanya itu, Doni mengungkapkan, Ddi wilayah micro lockdown, tidak diperkenankan melakukan aktivitas sosial. Aturan yang berlaku sejak 4 Mei 2021 ini juga mewajibkan rumah ibadah dan tempat umum di wilayah micro lockdown ditutup.
“Nah ini akan bisa mengurangi laju atau penularan kasus di negara kita. Kita melihat India dalam beberapa minggu terakhir sangat mengkhawatirkan, oleh karenanya strategi micro lockdown ini akan efektif,” ungkapnya.
Doni mencontohkan penerapan strategi micro lockdown di sejumlah daerah, salah satunya di Jambi. Penggerak micro lockdown di Jambi berawal dari seorang tokoh masyarakat.
“Sudah ada beberapa daerah yang melakukan, seperti di Jambi, namanya payo selincah, ini bagus sekali, seorang tokoh masyarakat, Bapak Ali, menjadi motor untuk menggerakkan masyarakat agar patuh pada anjuran pemerintah,” tutupnya. (Red)