Empat Mesin Pompa Air Mobil Damkar Rusak, Ini Kata Bupati Serdang Bedagai

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Sebanyak 4 mesin pompa penyedot air dari 5 mobil kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam keadaan rusak total.

Hal itu diketahui saat Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya komunikasi langsung dengan petugas pemadam kebakaran di halaman kantor Bupati Serdang Bedagai, Senin (17/5/2021).

“Mesin pompa penyedot air tidak berfungsi, sehingga kami menggunakan mesin manual untuk mengisi tangki air mobil damkar,” kata seorang petugas pemadam kepada Bupati.

Baca Juga:  Sukroadi: Tim SAR Tanjung Balai Asahan Agar Patuhi Prokes Saat Tugas

Darma Wijaya berjanji akan mengganti mesin pompa air mobil damkar agar dapat memberikan bantuan secara maksimal apabila terjadi kebakaran.

“Akan kita ganti dengan yang baru agar nantinya dapat memberikan bantuan secara maksimal,” ucap Bupati.

Terpisah, Kepala dinas Satpol PP Kabupaten Serdang Bedagai, Fajar Simbolon mengatakan, ada 4 mesin pompa air mobil damkar mengalami kerusakan. Sementara 1 mobil damkar tidak bisa berfungsi.

“Ada 4 mesin pompa penyedot yang rusak dan satu unit mobil damkar tidak berfungsi sama sekali, hanya bisa berjalan, untuk pemadaman tidak dapat digunakan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Sebanyak 1.331 Warga Sukasari Karangtengah Cianjur Diusulkan Jadi Penerima STB Gratis

Menurut dia, rusaknya mesin menyedot air, sehingga petugas pemadam kebakaran terpaksa menggunakan mesin penyedot air manual untuk mengisi air ke tangki air mobil damkar.

“Mengisi tangki mobil damkar, terpaksa menggunakan mesin pompa penyedot air manual,” ucap Fajar.

Kata dia, Untuk dana perbaikan mesin pompa pengisap air mobil damkar akan diusulkan pada pada anggaran di PAPBD tahun 2021, agar seluruh mobil damkar dapat berfungsi dengan maksimal.

Baca Juga:  KPID Jabar Dorong Pemerintah Segera Bagikan STB ke Masyarakat

“Untuk perbaikan mesin pompa penghisap akan diusulkan di P-APBD tahun ini,” ungkapnya.

Dijelaskan Fajar, Serdang Bedagai masih kekurangan mobil damkar, 4 mobil yang ada tidak dapat maksimal untuk memberikan bantuan apabila terjadi kebakaran di Kecamatan.

“4 unit mobil yang ada tidak cukup, seharusnya 17 mobil damkar, sehingga setiap kecamatan memiliki 1 unit mobil damkar,” bilang Fajar. (Ptr)