JABARNEWS I PANGANDARAN – Seorang penyandang disabilitas bernama Irvan Kurniawan (21) tetap semangat berjualan kacang asin di depan salah satu minimarket di wilayah Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Meski dengan keterbatasan fisik, setiap hari ia berjualan dari pagi sampai malam demi membantu perekonomian keluarga. Irvan mengaku sempat dilarang oleh orang tuanya untuk berdagang.
“Namun saya tetap ingin berdagang, tidak mau bergantung sama orang tua,” ujar Irvan, dikutip dari HR Online, Rabu (19/5/2021).
Irvan mengatakan, setiap hari pulang ke rumah tidak menentu. Kadang sore atau bahkan sampai tengah malam. “Tergantung penjualan, kalau sudah habis, sore juga pulang, tapi kalau masih banyak ya terpaksa sampai malam,” katanya.
Irvan pun menceritakan kisah sedihnya sebagai seorang pedagang penyandang disabilitas. Suatu malam, ia didatangi preman yang sedang mabuk dan meminta uang kepadanya.
Namun Ivan menolak untuk tidak memberikan uang lantaran hasil penjualan kacang asinnya sedikit. Si preman itu lalu memukulinya hingga memar.
“Saya tidak kasih uang karena pendapatan baru sedikit, saya juga tidak habis pikir kenapa ada orang tega seperti itu, beraninya sama penyandang disabilitas,” jelas Irvan.
Ia mengungkapkan, sudah berjualan kacang asin sejak tahun 2017 silam. Dalam sehari ia mendapatkan uang tidak menentu, kadang Rp 50 ribu, Rp 75 ribu atau bisa sampai Rp 100 ribu kalau ramai.
“Alhamdulillah, meski saya seorang penyandang disabilitas, namun saya tidak merepotkan keluarga,” pungkasnya. (Red)